Viral, Lion Air Berulah Keluarga Asal Siantar Rugi Rp 13 Juta

Lion Air disebut berulah, keluarga Romeyan Siahaan asal Pematangiantar, Sumut akan membawa kasus tersebut keranah hukum.
Lion Air jenis Boeng 737 Max 8 (Foto: Okezone)

Pematangsiantar - Untuk kesekian kalinya layanan penerbangan Lion Air mengecewakan penumpang. Kali ini terjadi pada satu keluarga asal Kota Siantar yang saat itu ingin pulang dengan menggunakan pesawat Lion Air.

Romeyan Siahaan, Ketua DPD Garda Pemuda Nasdem Pematangsiantar, Sumatera Utara, mengungkapkan kekesalan yang dialami keluarganya saat hendak pulang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Bandara Internasional Kualanamu Medan.

Romeyan menjelaskan, pada saat itu mereka sedang berlibur ke Bandung, dan akan pulang menuju Kota Siantar dengan menggunakan pesawat Lion Air. Tetapi, ketika mereka hendak memasuki pesawat, tiba-tiba pihak dari Lion air memberhentikan mereka dengan alasan tidak bisa masuk karena muatan yang mereka bawa melebihi kapasitas yang ditentukan.

"Kami ada 6 orang yg berangkat, 4 dewasa dan 2 anak kecil. Dan saat itu memang bawaan kami ada 6 tas dan 2 kantong plastik yang isinya air mineral dan 6 roti O. Nah pihak Lion mempermasalahkan kantong plastik yang 2 dan barang yang saya dan adek saya bawa harus masuk bagasi katanya," ungkapnya saat ditemui di Siantar, Rabu (24/4), seraya menirukan perkataan pihak Lion Air.

Ariesa Sinaga yang merupakan istri dari Romeyan Siahaan, mengatakan pada saat itu mereka membawa barang bawaan ke dalam pesawat sebanyak 7 item. Menurut perkataannya, barang-barang yang dibawa kedalam juga beratnya tidak sampai 7 kg. Namun pihak Lion Air tetap memaksakan agar barang-barang tersebut dibawa masing-masing oleh mereka termasuk anak-anaknya yang masih berumur 7 tahun dan 3 tahun.

"Tadinya sepupuku yang bawa barangnya anakku, kan anakku masih kecil, belum bisa membawa barang sendiri, itulah yang dipermasalahkan pihak Lion Air, katanya satu orang satu barang yang tidak melebihi 7 kilogram. Situasinya kan itu barang anak saya, makanya pamannya membawa lebih dari satu barang, anak saya tidak sanggup membawa,” kata Romeyan.

Berharap mereka bisa segera masuk kedalam pesawat dan pulang ke kediamannya, Ariesa pun membuang beberapa bawaannya di bandara tersebut. Namun itupun tidak sesuai dengan yang diharapkan.

"Kami sudah buang beberapa item bawaan kami, sesuai dengan jumlah kami 6 orang. Tetapi walaupun kami sudah buat seperti itu, tetap saja tidak bisa masuk kedalam pesawat," ucapnya sembari mengatakan bahwa semua tiket yang dibeli full meskipun anaknya ada yang balita.

"Aku gak tega melihat kedua anakku menangis melihat kejadian itu, tapi pihak dari Lion Air pun sama sekali tidak memperdulikan," tambahnya.

Akibat kejadian itu, keluarga dari Romeyan Siahaan dan Ariesa Sinaga pun tertunda pulang dan tiket yang mereka beli dengan jumlah mahal harus hangus begitu saja, meski menurutnya, kalau mereka tidak bersalah dan sudah mengikuti peraturan sesuai prosedur dari pihak maskapai.

"Rugilah kami kurang lebih Rp 13 juta. Dan pihak dari Lion Air pun gak peduli itu. Daripada ribut terus, kasihan lihat anak-anak ku, terpaksa kami beli tiket pesawat yang baru dan itu juga harus menunggu selama 3 jam di bandara," ujarnya.

Mengalami kejadian yang telah mengganggu psikologis anaknya, Romeyan pun akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Berharap tidak ada lagi korban lain yang mengalami kejadian seperti yang dialaminya.

"Ini akan kami bawa ke ranah hukum, saya yakin akan banyak korban-korban lainnya yang mendapat perlakuan tidak adil ini jika didiamkan," kata Ariesa.

Peristiwa yang dialami keluarga ini telah diunggah dalam rekaman video dan viral di sosial media dengan akun Facebook  Esa Sinaga Mesha. Video berdurasi 1 jam 49 menit tersebut, kini ditonton sebanyak 27.000 viewer dan  1.200 kali dibagikan. []

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.