Viral, Anak Kecil 'Tulang Naposo' Beri Nasehat dan Ulos Pada Pengantin, Bolehkah? Lihat Videonya di Sini

Sebuah video adat perkawinan Batak menjadi viral di media sosial Facebook.
(Foto: Facebook/Grup Batak Musik dan Video)

Jakarta, (Tagar 16/2/2019) - Sebuah video adat perkawinan Batak menjadi viral di media sosial Facebook. Penyebabnya seorang anak kecil, yang dianggap dalam adat Batak belum pantas menjalankan adat, namun menjalankan adat dengan memberi nasehat dan ulos kepada pengantin.

Video ini viral di Grup Batak Musik dan Video. Sampai berita ini naik, video ini sudah dilike lebih dari 2300 kali, 2574 kali dibagikan, dan lebih dari 200 komentar.

Dalam adat yang dipegang teguh oleh masyarakat Batak, baik dalam upacara kelahiran, kematian, atau pernikahan, seseorang yang belum menerima adat secara penuh tidak diperbolehkan memberikan nasehat atau menjalankan adat. Dalam adat Batak, seseorang yang menerima adat haruslah terlebih dahulu menikah.

Video ini menjadi viral dan menjadi kontroversi karena seorang anak kecil yang dalam video itu bertindak sebagai tulang naposo atau paman kecil, memberikan nasehat-nasehat dan kemudian menyampaikan ulos kepada pengantin. Meski kemampuan tulang naposo tersebut dalam berbicara dan marumpasa (berpantun) sangat baik dan diacungi jempol, namun tetap saja sebagian besar netizen yang memberikan komentar di grup tersebut menyebut bahwa tulang naposo tersebut belum pantas berdiri di situ memberikan nasehat dan ulos.

"Luar biasa do memang mental adek on. Berani mandok hata di ulaon i. Ale marpanukkun majo au;
Boi do naso mangoli/berkeluarga mandok hata? 
(Luar biasa memang mental anak kecil ini berani berbicara di acara tersebut. namun saya bertanya, apakah bisa seseorang yang belum menikah diperbolehkan berbicara?)," tanya Lumban Ferdinal Silitonga di grup tersebut.

Baca Juga: Viral, Adat Kematian Orang Batak Diiringi Lagu 'Sayur Kol', Pantaskah? Tonton Videonya di Sini

Hal yang sama disampaikan Hehe Hamonangan Matanari. "Tudia ma diboan adat Batak on?
Ingkon antusan do aha do lapatan ni ulos, jala ise na bok mangampehon. Na boi mangampehon ulos, ima naung jumolo pasahat adat. Ndada boi angka na so marhasohotan mangampehon ulos. Tung boha pe i, jala muse didia angka na tumua?
(Akan dibawa kemana adat Batak ini? Harus dimengerti apa filosofi diberikan ulos dan siapa yang berhak memberikan. Yang bisa memberikan ulos adalah mereka yang sudah menerima adat. Tidak boleh orang yang belum menikah memberikan ulos, apapun alasannya. Dan dimanakah para pengetua adat?)," tulisnya.

"Malo, alai sattabi unang di pasomal. Pasahat hata pasu, hata gabe, naso manjalo adat dope. (Anak kecil itu pintar, namun mohon maaf jangan dibiasakan. Memberi kata-kata nasehat belum menerima adat)," tambah Sudirman Simamora.

Meski demikian, sebagian netizen juga mendukung tulang naposo tersebut. Menurut mereka, kehadiran anak kecil di tempat itu dan memberikan nasehat dan ulos mungkin telah melalui persetujuan pengetua adat di tempat itu. 

Selain itu, ternyata ada cerita di balik kenapa tulang naposo itu memberikan nasehat dan ulos kepada pengantin. Si anak kecil itu ternyata telah yatim piatu, kedua orangtuanya telah tiada. Dan kehadirannya di tempat itu mewakili ayahnya yang telah tiada sebagai tulang (paman). Lebih jauh, ternyata pengantin perempuan dibesarkan oleh tulangnya atau ayah si anak kecil itu.

"Dang ummalo hamu sian akka natua tua na adong di huta i manang di ulaon i. Jadi unang sai salah paham hamu makomentari video on. Di huta i pe adong do raja parhata. Alai ala pangidoan ni pengantin do na ikkon tulang naposo na mandok hata. Jala holan sada do inna tulangna. Nungga jumolo di alap Tuhan i dohot nantulang na. Nung sada do rohani akka natua tua na adong di huta i makana sampai anak ni tulang na mangulosi (Kalian tidak lebih pintar dari pengetua-pengetua adat di kampung itu. Jadi jangan salah paham mengomentari video ini. Di kampung itu juga ada raja adat. Tapi karena permintaan pengantin yang meminta tulang naposo harus memberikan kata-kata nasehat dan hanya itu satu-satunya tulang-nya. Tulang dan nantulangnya sudah lebih dulu dipanggil Tuhan. Mereka sudah sepakat dan satu kata dengan para pengetua adat di kampung itu sehingga anak kecil itu bisa memberikan ulos)," tulis Supri Anto Pandiangan.

"Unang pala sai attar pamalo2hon Hita sude, mankritik naso niattusanna, boasa boi ibana pasahatton Hata ninatua2na? Ala nga tading hian doi parsetujuan sian raja parhata suang songoni sian natua2 ni Huta, ala adongdo hata ni adektai.....songon ganti ni bapa. Jadi sattabi dihamu namangkritik, marsiajar Jo hamu dan? (Jangan terlalu pintar kalian mengkritik yang tidak kalian mengerti. kenapa anak itu bisa menyampaikan kata-kata nasehat mewakili orangtuanya? Karena sudah ada persetujuan dari pengetua adat dan juga dari raja adat dan ada kata dari anak itu yang menyebut gantinya bapak.Jadi mohon maaf kepada yang mengkritik, kalian belajar lagilah)," tulis Frandymore Rumapea Rumapea. []

Simak videonya di sini:




Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.