Jakarta - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) meminta kepolisian mengusut video wawancara musisi Erdian Aji Prihartanto atau akrab disapa Anji dengan Hadi Pranoto, lantaran dianggap banyak mengandung informasi yang menyesatkan.
Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho mengatakan, pihaknya mencatat terdapat 12 klaim sesat dan membahayakan publik dalam video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto di YouTube.
Teori-teori ini memanfaatkan keresahan masyarakat akan kondisi yang serba tidak pasti untuk keuntungan pribadi.
"Berbagai klaim tersebut sangat berbahaya bagi publik, sehingga kami mendukung Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia yang meminta kepolisian turun tangan," ujar Septiaji dalam keterangannya yang diterima Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.
Baca juga: Pendapat DPR soal Wawancara Anji dengan Hadi Pranoto
Septiaji menyampaikan sedari akhir Januari hingga awal Agustus 2020, Mafindo mencatat setidaknya terdapat 544 hoaks seputar Covid-19. Menurut dia, hal demikian dapat berdampak buruk bagi masyarakat dan mengganggu upaya penanganan pandemi virus corona ini.
Senada dengan Septiaji, Presidium Mafindo, Anita Wahid menambahkan, pemerintah perlu lebih banyak mendengar opini masyarakat yang banyak muncul di media sosial dan meresponsnya secara proaktif dengan cepat dan akurat.
Musababnya, kata Anita, publik memerlukan kepastian informasi soal Covid-19. Sementara, kesimpangsiuran informasi akan membuat tingkat kepercayaan publik kepada pemerintah justru menurun.
"Bisa juga menjadi pintu masuk kabar bohong," ucapnya.
Selain itu, Anita juga meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam menerima informasi, terutama terkait berbagai tuduhan konspirasi di balik pandemi Covid-19.
Baca juga: Mafindo Catat 12 Info Sesat Video Anji - Hadi Pranoto
"Teori-teori ini memanfaatkan keresahan masyarakat akan kondisi yang serba tidak pasti untuk keuntungan pribadi. Baik keuntungan finansial, ketenaran, ideologi, ataupun keuntungan lain," kata dia.
Diketahui, dalam video wawancara Anji, Hadi Pranoto menyebutkan cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien positif corona. Hadi Pranoto juga disebut sebagai seorang profesor, pakar mikrobiologi, sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.
Video wawancanya bersama Anji berjudul 'Bisa Kembali Normal? Obat Covid 19 Sudah Ditemukan!! (Part 1)' diunggah di kanal YouTube Dunia Manji pada 31 Juli 2020.
Namun, setelah menjadi kontroversi, YouTube menghapus video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto. "Video ini telah dihapus karena melanggar Pedoman Komunitas YouTube," tulis keterangan saat Tagar membuka tautan video tersebut, Senin, 3 Agustus 2020. []