Vaksinasi Virus Corona Bangkitkan Kembali Ekonomi Dunia

Ekonomi dunia bangkit kembali dari krisis pandemi secara lebih cepat dari perkiraan, sebagian berkat keberhasilan vaksin virus corona
Logo di pintu masuk kantor pusat Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) di Paris, Perancis, Rabu, 7 Juni 2017 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Francois Mori)

Jakarta – Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Co-operation and Development - OECD) memperkirakan ekonomi dunia bangkit kembali dari krisis pandemi secara lebih cepat dari perkiraan, sebagian berkat keberhasilan vaksin virus corona, dan upaya stimulus AS, tetapi kemajuan itu tidak merata dan pengangguran tetap menjadi perhatian besar.

OECD, 9 Maret 2021, meningkatkan harapannya untuk pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global menjadi 5,5% tahun ini dan 4% tahun depan.

Perkiraan itu naik dari perkiraan Desember sebesar 4,2% untuk pertumbuhan pada 2021 dan 3,7% untuk 2022.

ekonomi global2Ilustrasi (Foto: internationalbanker.com)

Setelah pandemi virus corona menjerumuskan ekonomi dunia ke dalam krisis tahun 2020 lalu, OECD sekarang memperkirakan produksi global akan melampaui tingkat pra-pandemi pada pertengahan tahun ini.

Berbicara di Paris pada hari Selasa, 9 Maret 2021, pimpinan ekonom OECD, Laurence Boone, memperingatkan akan kesenjangan, dengan pertumbuhan yang lebih cepat di China dan AS, sementara beberapa wilayah lain diperkirakan akan terus berjuang hingga akhir 2022.

Boone meminta pemerintah untuk bergerak lebih cepat dalam memproduksi dan membagikan vaksin untuk membuka kembali ekonomi mereka, dan menambahkan dana untuk meluncurkan vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah,serta meningkatkan perizinan dan transfer teknologi.

"Selama virus menyebar di suatu tempat, risiko penularan varian virus lainnya akan lebih besar dan kita perlu menutup beberapa perbatasan. Hal itu akan mengganggu aktivitas dan biaya," kata Boone.

Ia menambahkan efek lain dari lambannya vaksinasi akan berarti "beberapa sektor penting tetap ditutup untuk waktu yang lebih lama dan bisa memperburuk kesenjangan antar negara dan warga".

ekonomi globalIlutrasi (Foto: futurecfo.net - Valentin Antonucci on Pexels)

Boone mengatakan OECD menduga "tekanan terhadap inflasi bisa terjadi di AS, tetapi tidak sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan." Ia menambahkan OECD sudah lama mengingatkan tentang inflasi yang terlalu rendah selama ini, jadi kenaikan inflasi justru akan disambut baik.

Namun, ia juga memperingatkan pasar keuangan mungkin "bisa tiba-tiba bereaksi terhadap berita aliran dana atau modal yang mengalir dari ekonomi pasar berkembang menuju negara-negara dengan pertumbuhan yang lebih tinggi." (my/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Solusi China Atasi Pandemi dan Pulihkan Ekonomi Dunia
Dalam KTT BRICS ke-12 melalui video dari Beijing Presiden China usulkan beberapa solusi berantas pandemi virus corona dan pulihkan ekonomi dunia
IMF Sebut Ekonomi Dunia Masuk Perawatan Intensif
IMF menyebutkan, perekonomian dunia menghadapi krisis terburuk sejak depresi hebat tahun 1930-an, karena dampak virus corona Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.