Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berterima kasih atas pengabdiannya.
Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa pada pekan ini, Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad mengundurkan diri dari jabatan yang diduduki selama tiga tahun lebih. 

Sebelumnya, Khalilzad yang menjabat di pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden itu dikritik karena tidak cukup menekan Taliban untuk melakukan perundingan damai selama pemerintahan Trump. Meskipun demikian, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berterima kasih atas pengabdiannya.

"Saya sampaikan terimakasih atas pengabdiannya selama puluhan tahun pada rakyat Amerika," kata Blinken dikutip dari AP, Selasa, 19 Oktober 2021.

Sebelum menjadi perwakilan khusus AS untuk Afghanistan, Khalilzad pernah menjabat sebagai duta besar AS untuk Irak, Afghanistan dan PBB. Awalnya Khalilzad ingin mengundurkan diri pada Mei 2021 setelah Biden mengumumkan penarikan pasukan dari Afghanistan sebelum bulan September. Namun, Khalilzad diminta untuk bertahan.

Khalilzad yang lahir di Afghanistan itu sudah menjabat sebagai perwakilan khusus AS untuk rekonsiliasi di Afghanistan sejak September 2018. Ketika menteri luar negeri AS saat itu Mike Pompeo membawanya ke dewan untuk memimpin negosiasi dengan Taliban dan pemerintah Afghanistan.



Saya sampaikan terimakasih atas pengabdiannya selama puluhan tahun pada rakyat Amerika.



Namun, Khalilzad tidak berhasil membuat kedua belah pihak bersedia membuat kesepakatan berbagai kekuasaan. Meskipun demikian, ia berhasil mengakhiri perang terlama AS sepanjang sejarah.

Perjanjian dengan Taliban membuat Biden memutuskan untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan. Banyak pihak yang menilai proses penarikan pasukan yang disertai evakuasi warga AS dan Afghanistan dari negara itu dilakukan terlalu tergesa-gesa.

Akibatnya, ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan AS selama dua dekade terakhir terpaksa melakukan proses evakuasi yang berantakan, hal ini juga terjadi pada warga negara dan pemukim tetap AS yang berada di Afghanistan. []


Baca Juga 








Berita terkait
Santunan Untuk Keluarga Korban Serangan Drone AS di Afghanistan
Departemen Pertahanan AS katakan pihaknya berkomitmen untuk beri uang duka kepada kerabat dari 10 orang yang tewas dalam serangan keliru drone
Warga Afghanistan Nikahkan Anak Gadisnya Demi Imbalan Ternak
Seorang gadis di bawah umur di distrik-distrik terpencil di provinsi Ghur dihargai antara 100 ribu-250 ribu Afgani.
Imam Besar Al Azhar Minta Afghanistan Izinkan Wanita Sekolah
Pemerintah Afghanistan saat ini telah membatasi akses wanita dan anak perempuan atas pendidikan di tahun ajaran baru di Afghanistan.