Utang AS Akan Capai Batas Tertinggi pada 19 Januari 2023

Yellen mengatakan tindakannya akan mengulur waktu sampai Kongres bisa menyetujui undang-undang yang akan menaikkan otoritas pinjaman negara
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, Jumat, 13 Januari 2023, memberi tahu Kongres bahwa AS diproyeksikan mencapai pagu utang (batas tertinggi utang pemerintah) pada Kamis, 19 Januari 2023, dan kemudian akan menggunakan "tindakan luar biasa" untuk menghindari gagal bayar.

Dalam surat kepada pimpinan DPR dan Senat, Menkeu Yellen mengatakan tindakannya akan mengulur waktu sampai Kongres bisa menyetujui undang-undang yang akan menaikkan otoritas pinjaman negara itu 31,4 triliun dolar atau menangguhkannya lagi untuk suatu periode.

Namun, Yellen menyatakan, “penting agar Kongres bertindak segera." “Kegagalan untuk memenuhi kewajiban pemerintah akan menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki pada ekonomi Amerika, mata pencaharian semua orang Amerika, dan stabilitas keuangan global,” katanya.

Dalam Kongres yang baru, debat pagu utang hampir pasti akan memicu pertikaian politik antara anggota fraksi Republik, yang kini menguasai DPR dan ingin memotong anggaran belanja, dan Presiden Joe Biden dan fraksi Demokrat, yang dalam dua tahun ini menikmati kendali satu partai.

Gedung Putih bersikeras tidak akan membiarkan kredit negara disandera oleh tuntutan anggota fraksi Republik.

Yellen mengatakan bahwa walaupun Departemen Keuangan tidak bisa memperkirakan berapa lama tindakan luar biasa akan memungkinkan Amerika terus membayar kewajiban pemerintah, "tidak mungkin uang tunai dan tindakan luar biasa akan habis sebelum awal Juni." (ka/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dilema Utang dan Ekonomi Jepang
Sejak 2016, Jepang mempertahankan suku bunga di bawah 0%, ketika bank sentral negara maju lainnya meningkatkan suku bunga.
0
Utang AS Akan Capai Batas Tertinggi pada 19 Januari 2023
Yellen mengatakan tindakannya akan mengulur waktu sampai Kongres bisa menyetujui undang-undang yang akan menaikkan otoritas pinjaman negara