Jakarta – Ibu-Ibu di Pangakalan Jati, Cinere, Depok jatuhkan pilihannya kepada pasangan Pradi Supriatna dan Afifah Alia setelah matanya terbuka akan banyaknya hal yang berlainan dengan jargon kota Depok.
"Sudah 15 tahun kami dibohongi oleh pencitraan. Bilang Depok kota religius nyatanya prostitusi terjadi di Depok. Bahkan Depok termasuk kasus yang tertinggi LGBT nya. Jadi saatnya kita melek. Ibu-ibu jangan mau lagi dibohongi, kita kan juga peduli dengan anak-anak kita," kata Ustazah Hanifah pada Sabtu 14 November 2020.
Sekarang saya sadar harus ada orang yang mendorong masyarakat Depok melek. Jangan lagi terbius dengan pencitraan dan penampilan. Kenyataannya Depok hanya banyak bangun mal dan apartemen, madrasah tidak terbangun, apartemen justru jadi tempat prostitusi,
Ustazah Hanifah menyampaikan kekecewaannya atas fakta yang terjadi di Depok, dimana meskipun Depok miliki jargon sebagai Kota Religius faktanya banyak tempat-tempat di Depok yang dijadikan tempat prostitusi seperti apartemen ataupun kos-kosan.
Itu mengapa, dirinya mengajak para ibu-ibu di Depok untuk membuka mata atas fakta tersebut.
"Sekarang saya sadar harus ada orang yang mendorong masyarakat Depok melek. Jangan lagi terbius dengan pencitraan dan penampilan. Kenyataannya Depok hanya banyak bangun mal dan apartemen, madrasah tidak terbangun, apartemen justru jadi tempat prostitusi," katanya.
Ustazah Hanifah pun mengatakan dengan adanya dukungan terhadap Pradi Supriatna dan Afifah Alia sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok ini menunjukan bahwa Ibu-Ibu peduli dan juga menginginkan adanya perubahan pada Kota Depok.
Dirinya juga menyatakan Depok tak miliki sekolah berbasis keagamaan.
"Selama ini katanya Depok kota religius tapi nyatanya kita tidak punya MAN, tidak ada madrasah yang dibangun," ujarnya. []
Baca juga:
- Giring: Jangan Kasi Kendor, Pradi-Afifah untuk Depok,
- Sandiaga Uno Bersiap ke Depok untuk Dukung Pradi-Afifah