Jakarta – Ustaz Yusuf Mansur ingin menjadikan Paytren sebagai perusahaan ternama di dunia. Oleh sebab itu, ia mengharapkan Paytren bisa segera melakukan Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
“Doain segera IPO, biar masyarakat bisa beli sahamnya, hehehe. Dan kita bikin jadi Perusahaan paling top seplanet bumi. Sangat mungkin. Kun fayakuun,” katanya melalui akun Instagram @yusufmansurnew pada pertengahan pekan kedua bulan Desember 2020.
Paytren masih jadi satu-satunya payment gateaway lokal, Indonesia full 100%, yang belum ada investornya.
“Allah mah ngikuti pikiran, rasa, omongan, dan prasangka kita aja. Makanya, kami terus menerus berafirmasi dan bervisualisasi, bisa melayani Indonesia secara keseluruhan dan masyarakat dunia, di seluruh planet Bumi ini,” sambungnya.
Dalam postingan yang sama, Ustaz Yusuf Mansur menyatakan bahwa Bank Indonesia (BI) merasa bangga akan kehadiran Paytren di Tanah Air. Menurutnya, aplikasi pembayaran dalam jaringan ini terus berjalan tanpa gangguan sejak Maret 2020.
“Paytren top banget. BI Pusat, dan BI-BI daerah, bangga bener sama Paytren. Dan senantiasa dilibatkan di berbagai event. Makin moncer, makin terang. Aplikasi berjalan tanpa ada gangguan lagi sama sekali sejak 18 Maret 2020. Berbagai event udah digelar lagi di seantero Tanah Air,” jelasnya.
- Baca juga : Yusuf Mansur Kritisi Kebijakan DJP Kemenkeu
- Baca juga : Ucapan Jadi Doa, Ustaz Yusuf Mansur Akan Buat SOLEH
- Baca juga : Ustaz Yusuf Mansur: Keuntungan Bisnis Pembibitan Lobster 81 Persen
Ustaz Yusuf Mansyur juga mengklaim, Paytren adalah satu-satunya payment gateaway lokal. Dengan kata lain, aplikasi pembayaran dalam jaringan ini dimiliki 100 persen oleh bangsa Indonesia.
“WA (Whatsapp) juga 24 jam terbuka, WA pribadi. Asal pada tau, hehehe. Dan gampang ngakses saya mah, asal tau aja. Dan kawan-kawan manajemen juga solid semua. Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Semua karena doa-doa kawan-kawan juga tentunya dan dedikasi usaha yang tiada henti. Paytren masih jadi satu-satunya payment gataeway lokal, Indonesia full 100%, yang belum ada investornya,” tegasnya.[]