Usaha Kebun Organik Mahasiswa UMMY Solok Dibantu Kemendikbud

Program usaha berkebun organik yang digagas mahasiswa UMMY Solok mendapat bantuan dari Kemendikbud RI.
Rektor UMMY Solok Syahro Ali Akbar menyerahkan bantuan Kemendikbud untuk program usaha berkebun yang diajukan mahasiswa. (Foto: Tagar/Istimewa)

Solok - Tahun ini, kelompok mahasiswa UMMY Solok kembali menerima bantuan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Mahasiwa UMMY Solok mampu bersaing dengan kampus besar lainnya di wilayah X.

Informasinya, hanya 17 dari 214 kampus perguruan tinggi swasta (PTS) di bawah LLDIKTI wilayah X (Sumbar, Jambi, Riau dan Kepri) yang lolos dalam program PKM Kemendikbud RI tahun 2020, dan salah satunya adalah UMMY Solok.

"Alhamdulillah, mahasiswa kita lolos dalam program PKM. Ini artinya, mahasiwa UMMY Solok mampu bersaing dengan kampus besar lainnya di wilayah X," kata Rektor UMMY, Syahro Ali Akbar, Kamis, 12 November 2020 ketika menyerahkan bantuan kepada kelompok mahasiswa di kampus UMMY.

PKM yang digelar Ditjen Dikti Kemendikbur RI merupakan upaya dalam mendorong mahasiswa sebagai pribadi inovatif dan kreatif. Kampus UMMY Solok hanya menerima satu bantuan PKM, karena jumlah mahasiswanya tidak banyak yang mengajukan proposal kewirausahaan. "Kalau tahun lalu, kita dapat dua bantuan," tuturnya.

Menurutnya, prestasi dan kegiatan mahasiswa yang telah diraih selama ini, akan mendukung proses reakreditasi kampus dan program studi. Sebab, hal itu termasuk salah satu indikator penilaian.

Pihak yayasan dan rektorat sangat terbuka dan mendukung penuh setiap program kegiatan dan aktivitas mahasiswa, baik yang sifatnya organisasi maupun prestasi. "Kita bersama yayasan mendukung secara penuh kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi mahasiswa," tuturnya.

Prestasi demi prestasi yang ditorehkan mahasiswa UMMY akan memberikan memberikan motivasi bagi mahasiswa lainnya. "Mahasiwa UMMY pernah menjadi wakil Indonesia dalam YSEALI Academic Fellowship di Amerika Serikat, dan banyak prestasi lainnya, termasuk juga dosen," katanya.

Sementara itu, Suci Melia Putri mewakili kelompok PKM penerima bantuan mengatakan, dia bersama 4 orang rekannya di prodi Agroteknologi mengajukan program pengembangan produk sayur dan pupuk organik.

"Kita tertarik untuk mengembangkan beragam jenis sayuran dan pupuk organik ditengah maraknya penggunaan pupuk kimia. Dan Alhamdulillah, menjadi hal menarik juga bagi penilai," katanya.

Memang, pola berkebun organik sangat jarang digunakan oleh masyarakat petani di wilayah Solok. Penggunaan pupuk kimia serta pestisida membuat produk pertanian bernilai rendah. []



Berita terkait
Dua PAW Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Golkar Dilantik
Dua PAW anggota DPRD Kota Solok dari Partai Golkar resmi dilantik.
Sudah Seminggu, Kakek 78 Tahun Hilang di Hutan Solok
Seorang kakek 78 tahun, dilaporkan hilang di kawasan hutan Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Banjir Solok Selatan, BPBD: Akibat Penyempitan Aliran Sungai
Hujan deras yang melanda Kabupaten Solok Selatan membuat 114 rumah dan 850 orang terdampak banjir. BPBD sudah siap melakukan evakuasi.