Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala akan memulai perkuliahan tatap muka pada 15 Februari 2021 mendatang. Keputusan ini berdasarkan Surat Edaran Rektor tentang Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021.
Rektor Unsyiah Prof. Samsul Rizal mengatakan, keputusan untuk melaksanakan kuliah tatap muka ini, juga berdasarkan pertimbangan dari Surat Edaran Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbud tentang Penyelenggaraan Pembelajaran yang diterima Unsyiah.
Apabila selama proses perkuliahan ini nantinya ditemukan ada yang terpapar Covid-19, maka kelas tersebut akan diberhentikan.
Ada beberapa poin penting dalam surat edaran Rektor Unsyiah ini, yang patut menjadi perhatian mahasiswa terkait perkuliahan tatap muka nanti. Di antaranya adalah, perkuliahan tatap muka ini hanya dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2019 dan 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan. Sementara mahasiswa angkatan lain masih tetap dilaksanakan secara daring.
“Apabila selama proses perkuliahan ini nantinya ditemukan ada yang terpapar Covid-19, maka kelas tersebut akan diberhentikan sementara sampai dalam kondisi aman,” kata Samsul, Jumat, 1 Januari 2021.
Selain itu, khusus mahasiswa Unsyiah yang berasal dari luar Aceh diharuskan untuk sudah tiba di Aceh 14 hari sebelum perkuliahan dimulai. Apabila mereka tiba di Aceh kurang dari 14 hari, maka mahasiswa tersebut diharuskan untuk dilakukan swab.
Sementara itu, terkait pembelajaran berupa praktikum/kegiatan laboratorium serta sejenisnya, Unsyiah membolehkan untuk dilaksanakan secara tatap muka oleh semua angkatan.
Lihat Juga:
- Unsyiah Wisudakan 1.201, Pengangguran Bertambah
- Dekan FT Unsyiah Banda Aceh Polisikan Dosen
- Rektor Unsyiah: Banyak Keliru Melihat Nilai UTBK
Begitu pula bagi fakultas/pascasarjana hanya diperbolehkan melakukan kegiatan kurikuler melalui pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler.
Penerapan kebijakan kuliah tatap muka ini akan terus dipantau dan disesuaikan dengan perkembangan kasus Covid-19 di Aceh. Pihak kampus juga akan melakukan koordinasi dan meminta arahan dari Satgas Covid-19 Kota Banda Aceh dan Satgas Provinsi. []