Jakarta – Pejabat Universitas California (UCLA – University of California Los Angeles) Amerika Serikat (AS) setuju untuk membayar 243 juta dolar AS atau setara dengan hampir Rp 3,5 triliun untuk menyelesaikan klaim hukum dari sekitar 200 perempuan yang menuduh mantan seorang ginekolog kampus tersebut melakukan pelecehan seksual.
Penyelesaian itu merupakan tuntutan hukum kedua terhadap Dr James Heaps, yang kini berusia 65 tahun.
Dr Heaps, yang pensiun pada 2018 setelah lebih dari 30 tahun di UCLA, tidak terlibat dalam penyelesaian. Dia sedang menunggu persidangan pada akhir tahun ini atas 21 tuduhan kriminal pelecehan seksual.
Dia telah mengaku tidak bersalah dalam kasus ini dan telah berulang kali menekankan bahwa ia tidak bersalah.
"Perilaku yang diduga dilakukan oleh Heaps tercela dan bertentangan dengan nilai-nilai universitas," kata UCLA dalam sebuah pernyataan tertulis, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Reuters.
Para pengunjung berjalan di kampus University of California Los Angeles (UCLA) sebelum tahun ajaran baru dimulai di tengah pandemi virus corona di Los Angeles, California, 28 September 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
Universitas California pada November 2020 setuju untuk membayar 73 juta dolar AS untuk menyelesaikan gugatan class action atas tuduhan terhadap Heaps. Namun ratusan perempuan menolak untuk menerima perjanjian itu dan merupakan bagian dari kasus terpisah.
"Ini adalah harapan tulus dari semua yang selamat bahwa warisan dari penyelesaian ini akan menyebabkan perubahan dramatis dalam budaya yang memungkinkan penyalahgunaan Heaps berkembang," John Manly, pengacara penggugat dalam kasus ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []
Ganti Rugi Kasus Pelecehan Seksual di Universitas California
Skandal Pelecehan Seksual Anggota Pramuka Amerika Serikat
Biden Perang Lawan Kekerasan Seksual di Militer Amerika
Pentagon Ungkap Laporan Kekerasan Seksual di Markas Militer