Makassar - Universitas Bosowa (UNIBOS) bersama pemerintah Kecamatan Manggala Makassar, meluncurkan program Sekolah Sampah dalam rangka mengedukasi masyarakat dalam mengelolah sampah. Program sekolah sampah juga dibarengi dengan gerakan Makassar memilah sampah untuk tekad mengurangi sampah.
“Program sekolah sampah ini akan dijalankan disemua kelurahan se Kecamatan Manggala dengan mengambil satu Rukun Tetangga (RT) sebagai percontohan. Selain itu sekolah-sekolah dari SD hingga SMP di Manggala juga jadi percontohan,” kata Al Gazali, selaku Ketua Bosowa Sustainable Project, Minggu, 12 Januari 2020.
Untuk program memilah sampah, masyarakat akan didampingi oleh kelompok khusus.
Menurut Al Gazali, dalam sekolah sampah ini masyarakat akan diberikan pendampingan untuk membuat alat- alat produksi yang bermanfaat khususnya kepada lingkungan yang lebih sehat.
“Untuk program memilah sampah, masyarakat akan didampingi oleh kelompok khusus dimana masyarakat akan diajarkan bagaimana memilah sampah hingga mengolah sampah dengan baik,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Al Gazali dengan berjalannya program sekolah sampah dan Makassar memilah sampah bisa mengurangi dampak banjir yang kerap terjadi di wilayah Manggala.
Jumlah produksi sampah di Manggala hampir 7,8 persen dari total jumlah sampah di Makassar.
“Kami juga meminta masyarakat untuk menaman biopori di rumah masing- masing satu sampai tiga batang dengan tinggi biopori dari 30 centimeter hingga 1 meter,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Manggala, Ansar Umar, menambahkan, ini adalah hal yang positif karena menjadi wadah edukasi yang baik untuk masyarakat. Agar kedepan sampah-sampah yang di anggap menggangu bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Jumlah produksi sampah di Manggala hampir 7,8 persen dari total jumlah sampah di Makassar,” jelasnya.
Kegiatan launching sekolah sampah dan Makasar memilah sampah ini turut dihadiri ketua yayasan Aksa Mahmud, Pj. Wali Kota Makassar Iqbal Samad Suhaeb, Istri CEO PSM Makassar, Melinda Aksa, Rektor Unibos Prof. Saleh Pallu. []