Uni Eropa Tekan Iran Agar Patuhi Perjanjian Nuklir

Jerman, Perancis dan Inggris tekan Iran untuk tidak langgar perjanjian nuklir 2015, karena Teheran "tidak punya alasan penggunaan sipil kredibel
Reaktor nuklir Aran di selatan Ibu Kota Iran, Teheran, 23 Desember 2019 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Jerman, Perancis dan Inggris menekan Iran untuk tidak melanggar perjanjian nuklir 2015. Tiga negara itu mengatakan bahwa Teheran "tidak punya alasan penggunaan sipil kredibel" untuk metal uranium. Pernyataan disampaikan pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Kamis, 14 Januari 2021, mengatakan bahwa Iran telah memberitahunya bahwa Iran telah mulai masang perangkat untuk produksi metal uranium.

Dikatakannya, Teheran beranggapan rencananya untuk melakukan riset dan pengembangan produksi metal uranium adalah bagian dari "tujuannya untuk merancang sejenis bahan bakar yang lebih bagus."

Namun, metal uranium juga bisa digunakan untuk membuat bom nuklir. Dan aktivitas riset terkait produksinya secara khusus dilarang berdasarkan perjanjian nuklir tersebut. Perjanjian itu ditandatangani oleh Teheran dengan Jerman, Perancis, Inggris, China, Rusia dan AS pada 2015.

Sejak AS mundur dari perjanjian itu pada 2018, para anggota lain telah berusaha untuk mempertahankan perjanjian itu. Iran telah memanfaatkan pelanggaran perjanjian itu untuk menekan penandatangan lain untuk memberikan insentif tambahan kepada Iran, untuk meringankan sanksi-sanksi yang diberlakukan AS terhadap Iran.

Presiden AS terpilih Joe Biden telah mengatakan dia ingin AS kembali ke perjanjian itu (vm/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Operasi Rahasia Lenyapkan Ilmuwan-ilmuwan Nuklir Top Iran
Operasi rahasia selama 20 tahun untuk melenyapkan ilmuwan-ilmuwan nuklir top Iran, siapa pelaku dan apa pula motifnya?
Program Nuklir Iran Akan Perkaya Uranium Sampai 20%
Iran telah memberi tahu badan pengawas nuklir PBB bahwa negara itu berencana memperkaya uranium hingga kemurnian 20%
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.