Program Nuklir Iran Akan Perkaya Uranium Sampai 20%

Iran telah memberi tahu badan pengawas nuklir PBB bahwa negara itu berencana memperkaya uranium hingga kemurnian 20%
Fasilitas nuklir Iran "Fordow" yang berada di dalam gunung (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

Wina - Iran telah memberi tahu badan pengawas nuklir PBB (IAEA- International Atomic Energy Agency yaitu Badan Tenaga Atom Internasional) bahwa negara itu berencana memperkaya uranium hingga kemurnian 20%. Tingkat ini dicapai sebelum kesepakatan 2015 di Fordow (20 mil timur laut kota Qom). Lokasi fasilitas nuklir Iran ada di dalam gunung, seperti dilaporkan badan PBB itu, 1 Januari 2020.

Langkah tersebut adalah yang terbaru dari beberapa pengumuman baru-baru ini oleh Iran kepada IAEA bahwa mereka berencana melanggar kesepakatan lebih lanjut. Iran mulai melanggar kesepakatan itu pada 2019 sebagai tanggapan atas keluarnya Amerika dari perjanjian itu dan setelah Amerika menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.

Langkah ini adalah salah satu dari banyak yang disebut dalam undang-undang yang disahkan parlemen Iran bulan lalu sebagai tanggapan atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka negara itu. Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan itu. Langkah Iran itu dapat mempersulit upaya Presiden terpilih Amerika Joe Biden untuk bergabung kembali dengan kesepakatan itu.

Dalam pernyataan, IAEA mengatakan, bahwa surat Iran kepada IAEA itu tertanggal 31 Desember, dan tidak disebut kapan kegiatan pengayaan akan dilakukan.

Iran telah melanggar batas kesepakatan 3,67% pada kemurnian yang dapat memperkaya uranium, tetapi sejauh ini hanya naik hingga 4,5%, jauh di bawah 20% yang dicapai sebelum kesepakatan itu dan 90% tingkat untuk membuat senjata. Tujuan utama kesepakatan adalah memperpanjang waktu bagi Iran untuk menghasilkan cukup materi untuk bom nuklir, jika mau, untuk setidaknya satu tahun dari kira-kira dua sampai tiga bulan. Kesepakatan itu juga mencabut sanksi internasional terhadap Iran.

Badan intelijen Amerika dan IAEA percaya Iran diam-diam mempunyai program terkoordinasi untuk membuat senjata nuklir yang dihentikan pada tahun 2003. Iran menyangkal pernah memilikinya (ka/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dirjen IAEA: Iran Mulai Bangun Fasilitas Nuklir
Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, kukuhkan informasi Iran telah mulai membangun sebuah fasilitas nuklir bawah tanah
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.