Unair Tunggu Hasil Uji Klinis Obat Penawar Covid-19

Lima kombinasi obat penawar Covid-19 temuan Unair saat ini sedang diuji di RS Lamongan, Kediri, RSUA, dan RSPAD Jakarta.
Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Moh Nasih saat menunjukan alat rapid test. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Lima kombinasi obat penawar Covid-19 dibuat oleh peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan dievaluasi kembali. Sebab, kelima kombinasi obat ini, loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin akan melalui uji klinis.

Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih mengatakan akan melakukan evaluasi dari lima obat yang akan keluar hasil uji klinisnya. Namun, saat ini kelima obat tersebut masih ada diuji di beberapa rumah sakit.

Iya membutuhkan waktu yang panjang. Namun, dengan situasi pandemi, diharapkan jika obat sudah tebukti dari sejumlah pengujian, maka bisa segera diadaptasikan secara massal.

"Saat ini sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri dan RS Unair (RSUA) serta RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto) Jakarta. Hasil uji klinisnya akan kami evaluasi dalam seminggu hingga dua minggu ke depan," kata Prof Nasih di Surabaya, Selasa, 14 Juli 2020.

Meski demikian, Nasih menyebut uji klinis membutuhkan waktu panjang. Tapi, ia meminta supaya segera dapat diadaptasikan secara massal, mengingat situasi dan kondisi Covid-19 sudah semakin tinggi.

"Iya membutuhkan waktu yang panjang. Namun, dengan situasi pandemi, diharapkan jika obat sudah tebukti dari sejumlah pengujian, maka bisa segera diadaptasikan secara massal," kata dia.

Tak hanya obat penawar Covid-19, Unair saat ini juga tengah menyiapkan uji klinis vaksin. Sayangnya, para peneliti masih menunggu proses uji kliniknya.

"Tim peneliti Unair juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes. Saat ini vaksin Covid-19 ini masih dalam tahap klinik ethical clearens atau menunggu proses uji klinik," ujar dia.

Sebelumnya, pada Juni 2020 tim peneliti Universitas Airlangga Surabaya menemukan lima kombinasi obat penawar Covid-19 yang bisa langsung digunakan karena telah ada di pasaran. Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin.

Namun, setelah dirilis, banyak yang menyebut obat tersebut harus melalui uji klinis terlebih dahulu. Sehingga penawar Covid-19 ini harus ditarik kembali.

"Kombinasi obat ini telah dinyatakan memiliki efektivitas untuk mencegah masuknya virus, menghambat replikasi, dan mencegah perkembangbiakan virus. Tapi tetap akan kami uji secara klinis," ucap Nasih.

Nasih memaparkan pihaknya telah melakukan proses uji toksisitas dan pengujian kombinasi efektivitas pada kelima regimen kombinasi obat, yakni dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi sel target jenis virus seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, sel liver sebagai tempat untuk berkembangnya Covid-19 asli Indonesia. [] (PEN)

Berita terkait
Unair Temukan Lima Kombinasi Obat Cegah Covid-19
Rektor Unair Surabaya Prof Nasih berharap dengan adanya temuan tersebut bisa menghambat dan mencegah replikasi Covid-19 di dalam tubuh.
Obat Covid-19 Temuan Unair Belum Uji Coba ke Pasien
Rektor Unair mengatakan meski belum diujicobakan ke pasien 5 kombinasi obat memiliki keefektifan mencegah Covid-19.
Menko PMK Minta Unair Kembangkan Obat Covid-19
Menko PMK Muhadjir Effendy berharap 5 kombinasi obat temuan Unair bisa menurunkan angka fatalitas terhadap pasien Covid-19.
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara