UN Habitat di Surabaya, Merumuskan Warga Dapat Hunian Layak

Presiden Jokowi mengatakan tren urbanisasi menjadi tantangan bagi perkotaan untuk pembangunan secara berkelanjutan.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat menyerahkan piagam ke peserta UN Habitat saat opening ceremony di Balai Kota Surabaya, Senin, 5 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Pemkot Surabaya)

Surabaya - Peringatan Hari Habitat Dunia atau World Habitat Day 2020 yang dipusatkan di Kota Surabaya digelar secara hybrid, Senin, 5 Oktober 2020. 

Selain opening ceremony digelar di Balai Kota Surabaya, acara Internasional ini juga berlangsung secara virtual dan diikuti oleh berbagai negara. Untuk acara yang berlangsung di Balai Kota Surabaya sendiri, berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa agenda baru perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di Surabaya. Peringatan Global Hari Habitat Dunia kali ini digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

"Sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020," kata Jokowi melalui video conference, Senin, 5 Oktober 2020.

Acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran Internasional tentang tren urbanisasi, tantangan dan visi untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan. 

Selain itu, Hari Habitat Dunia juga mempromosikan kerja sama Internasional, dan memberikan kontribusi pada upaya global untuk membangun kota yang adil, makmur dan berkelanjutan, serta meningkatkan lingkungan hidup dan kualitas hidup masyarakat.

"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa agenda baru perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," katanya.

Jokowi isu tentang rumah layak adalah kebutuhan dasar warga di seluruh dunia akan memperkuat keluarga sebagai pilar utama kekuatan bangsa, sekaligus berperan sebagai benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk pandemi Covid-19.

"Pemerintah Indonesia berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah. Target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), António Guterres menyerukan tindakan segera untuk menyediakan perumahan yang terjangkau dengan jaminan kepemilikan dan akses air, sanitasi, transportasi dan layanan dasar lainnya yang mudah bagi keluarga berpenghasilan rendah. Kebutuhan tersebut dinilai semakin mendesak mengingat pandemi Covid-19 dan dampaknya. 

"Akses air bersih dan sanitasi, bersama dengan jarak sosial, adalah respons utama terhadap pandemi. Namun, di daerah kumuh terbukti sulit untuk menerapkan langkah-langkah ini,” kata Guterres.

Menurut dia, hal ini berarti peningkatan risiko infeksi terjadi tidak hanya di permukiman kumuh. Tetapi juga di seluruh kota yang sebagian besar dilayani oleh pekerja sektor informal berpenghasilan rendah yang tinggal di permukiman informal. 

Secara global, lebih dari satu miliar orang tinggal di pemukiman yang padat dengan perumahan yang tidak memadai, dan jumlahnya diperkirakan akan mencapai 1,6 miliar pada tahun 2030.

Untuk memenuhi permintaan itu, kata Guterres, lebih dari 96 ribu unit rumah harus diselesaikan setiap hari dan mereka harus menjadi bagian dari transisi hijau. Ia pun mendesak kemitraan yang lebih besar, kebijakan pro-kaum miskin, dan peraturan yang diperlukan untuk meningkatkan perumahan di kota.

“Saat ini kami berupaya untuk mengatasi pandemi, mengatasi kerapuhan dan ketidaksetaraan yang telah diekspos, dan memerangi perubahan iklim, sekaranglah waktunya untuk memanfaatkan potensi transformatif urbanisasi untuk kepentingan manusia dan bumi,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Risma mengatakan sepanjang tahun ini, hampir semua negara diuji dengan merebaknya pandemi Covid-19. Salah satu dampak pandemi ini adalah berpengaruhnya daya beli masyarakat untuk memperoleh hunian yang layak. 

Sedangkan Surabaya sendiri, kata dia, merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang memiliki tantangan sama dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Khususnya dalam menangani wabah Covid-19. 

"Sebelum pandemi, Surabaya menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat di atas angka provinsi dan nasional. Namun, kami juga mengalami penurunan sepanjang tahun ini akibat Covid-19," tuturnya.

Meski demikian, pihaknya mengaku telah berhasil mengendalikan penyebaran penyakit dan menjaga kota tetap terbuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di semua area. Karenanya, di acara peringatan global Hari Habitat Dunia 2020 ini pihaknya berharap dapat mendapat banyak pengetahuan dan pembelajaran dari kota-kota lain tentang bagaimana memulihkan dan membangun Surabaya kembali dengan lebih baik.

Di sisi lain, Risma mengungkapkan sebelumnya Surabaya dikenal sebagai kota panas dan kering. Untuk itu, Pemkot Surabaya terus melakukan upaya penghijauan secara masif hampir di semua wilayah. Alhasil, saat ini suhu di Surabaya turun hingga 2 derajat celcius. 

"Pencapaian ini terwujud dengan membangun 575 taman kota, 114 hektar hutan kota, melestarikan 2.871 hektar hutan mangrove, serta menciptakan median hijau seluas 132 hektar," tutur dia.

Meski begitu, pihaknya berharap kepada semua orang yang ada di seluruh dunia dapat menikmati perayaan global Hari Habitat Dunia ini di negaranya masing-masing. 

"Terimalah salam hangat kami dari Surabaya dan semoga dengan terkoneksi online kalian bisa merasakan keseruan dan kehangatan yang sama seperti yang kami bagikan di sini sekarang di Surabaya," pungkas dia.[]

Berita terkait
Tuan Rumah UN Habitat, Risma: Surabaya Diperhatikan Dunia
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mempersiapkan dengan serius keguatan yang dibawahi PBB.
Hendak Beraksi, Pelaku Curanmor di Surabaya Ditembak Mati
Pengungkapan sindikat curanmor berawal dari penangkapan seorang residivis yang mengatakan akan ada aksi pencurian kendaraan bermotor di Surabaya.
Pemkot Surabaya Gandeng Veteran Kobarkan Semangat 45 Siswa
Veteran perang di Surabaya turut serta program Veteran Mengajar kepada siswa secara virtual. Veteran mengobarkan semangat nasionalisme pelajar.
0
Bestie, Cek Nih Cara Ganti Background Video Call WhatsApp
Baru-bari ini platform WhatsApp mengeluarkan fitur terbarunya. Kini Background video call WhatsApp bisa dilakukan dengan mudah.