Jakarta - Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, Sharmila Yahya menyebut Usaha mikro kecil menengah (UMKM) perlu dukungan dari berbagai pihak agar capaian target ekspor nasional sebesar 17 persen bisa terwujud.
“Kalau hanya diandalkan daripada UMKM- nya bekerja sendiri tanpa dukungan dari seluruh stakeholder, saya pesimis bisa dalam tahun ini bisa 17 persen. Melihat dari hasil kita yang hari ini masih satu digit realisasinya,” ujar Sharmila Yahya lewat pemaparannya di kanal YouTube IDX Channel, dilihat, Rabu, 1 Desember 2021.
Ia mengungkapkan dorongan sinergi ini seharusnya tidak hanya dilakukan antara UMKM, kementerian dan lembaga pemerintah saja, namun juga dengan seluruh stakeholder dan negara-negara tujuan ekspor.
Solusi yang sudah diberikan sangat komperhensif dan buat saya itu sesuatu yang sangat membantu jika semua stakeholder merasa itu bagian daripada kebersamaan tidak hanya dari kementerian UMKM dan koperasi saja.
“Nggak mungkin satu digit tiba-tiba disulap dalam satu waktu sekaligus kayak membalik telapak tangan. Seluruh stakeholder bangsa ini juga harus ikut bersama-sama, termasuk negara-negara tujuan ekpsor kita juga harus terlibat. Misalnya dari teman-teman Diaspora, departemen kementerian duta besar, dan para atase perdangan. Semua harus terlibat dalam satu itu,” katanya,
Untuk mendukung pertumbuhan dan mengejar target ekspor nasional tersebut, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) diketahui telah mempersiapkan portal UKM Nasional berbasis website atau Small Medium Enterprise Station (SMEsta).
- Baca Juga: IDC AMSI 2021, Diharapkan Dapat Meluaskan Akses Pasar UMKM
- Baca Juga: Akselerasi Digitalisasi UMKM, Kadis Kominfo Provinsi Bali Apresiasi IDC 2021
Dalam peluncuran portal yang diresmikan pada 25 November lalu ini, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki menyebut portal ini menyajikan beragam fitur yang bisa dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM.
Hal ini untuk mendapatkan informasi mengenai program, perluasan akses pasar, pembiayaan, pelatihan, perizinan dan standardisasi, persyaratan dan kriteria ekspor-impor, market intelegent dan peluang usaha di beberapa negara.
Menanggapi peluncuran tersebut, Sharmila mengaku dirinya turut senang dan mendukung segala solusi yang diharapkan mampu membuka peluang pangsa baru bagi UMKM Indonesia.
“Solusi yang sudah diberikan sangat komperhensif dan buat saya itu sesuatu yang sangat membantu jika semua stakeholder merasa itu bagian daripada kebersamaan. Tidak hanya dari kementerian UMKM dan koperasi saja,” ujar Sharmila.
- Baca Juga: MenKop UKM: Sirkuit Mandalika Diyakini Bangkitkan UMKM
- Baca Juga: Menko Airlangga: Pemerintah Terus Dorong Pembiayaan UMKM
Di sisi lain, dalam peningkatan ekspor yang membutuhkan banyak sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak, Sharmila menyarankan kementerian harus membuat pokja yang terintergrasi dalam satu badan atau ekosistem agar keberhasilan proyek ekspor ini dapat tercapai.
“Saya sih pengennya dibuatlah satu ekosistem kebersamaan antar lembaga dan kementerian untuk memang semuanya berkolabolarasi. Jangan sendiri-sendiri dan manajemennya masing-masing. Jadi kalau misal ekspor satu tim, jangan banyak tim, supaya terkoordinasi dengan satu. Jadi penganggarannya juga enggak kesana-sini,” katanya.
(Eka Cahyani)