UEA Luncurkan Rencana Untuk Genjot Perekonomian

Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan sebuah rencana besar pada hari Minggu (5/9), untuk merangsang pergerakan ekonomi di wilayahnya
Toko-toko bebas bea Dubai di Bandara Internasional Dubai tutup di tengah merebaknya COVID-19 di Dubai, UEA 27 April 2020 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Ahmed Jadallah)

Dubai – Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan sebuah rencana besar pada hari Minggu, 5 September 2021, untuk merangsang pergerakan ekonomi di wilayahnya dan melonggarkan aturan tempat tinggal yang ketat untuk ekspatriat.

Upaya tersebut dilakukan karena UEA berusaha merombak keuangannya serta menarik modal dan warga asing untuk tinggal di sana.

Rencana negara itu untuk memikat talenta asing selama beberapa dasawarsa ke depan, mencerminkan perbedaan yang semakin besar dengan pemimpin suku (syeikh) lain dari negara negara di wilayah Teluk Persia yang cenderung menjadi semakin proteksionis.

wahana ueaWarga UEA merayakan keberhasilan wahana tak berawaknya memasuki orbit Planet Mars, di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 9 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP).

Rencana ini ini sejalan dengan upaya dari UEA untuk melakukan diversifikasi ekonomi mereka dan mengurangi ketergantungan pada sumber minyak.

Memperingati ulang tahunnya ke-50, Uni Emirat Arab berusaha untuk mempercepat reformasi ekonomi dan sosial guna mengubah citranya dalam rangka menghadapi masa depan pasca-pandemi.

"Siapa pun yang tinggal di UEA dianggap sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kami. Kehadiran mereka berarti, mereka menciptakan lapangan kerja, menambah nilai bagi perekonomian kami, dan mereka menarik lebih banyak investasi," papar Thani al-Zeyoudi, Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA.

Dengan tujuan untuk menjadikan negaranya sebagai pusat perdagangan dan keuangan yang bebas dan ramai, pemerintah UEA berjanji untuk mengucurkan dana sebanyak 13,6 miliar dolar AS ke dalam perekonomiannya pada tahun depan, dan 150 miliar dolar AS pada 2030.

Hingga saat ini, belum ada proyek-proyek khusus yang diumumkan, tetapi dana 1,36 miliar dolar AS telah dialokasikan untuk Emirates Development Bank guna mendukung sektor industry (ps/jm)/AFP/voaindonesia.com. []

Kunjungan Resmi Pertama PM Israel Netanyahu ke UEA

UEA dan Israel Bahas Kerja Sama Infrastruktur Energi

UEA Jadi Negara Teluk Pertama Buka Kedutaan di Israel

Arab Izinkan Pesawat UEA Terbang di Wilayahnya

Berita terkait
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Ada di Uni Emirat Arab
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, berada di Uni Emirat Arab (UAE) setelah melarikan diri dari Afghanistan awal minggu ini
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.