Jakarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Kamis, 11 Maret 2021, setelah kedua negara sepakat untuk menjalin hubungan. Informasi ini berdasarkan berita di media Israel.
Seorang pejabat senior di kantor Netanyahu menolak memberi komentar terkait laporan radio Israel dan Surat Kabar “Haaretz”, dan beberapa media lain.
Kunjungan yang dilaporkan itu akan berlangsung kurang dari dua minggu sebelum Netanyahu menghadapi pemilihan ulang, pemungutan suara keempat Israel dalam waktu kurang dari dua tahun.
Ilustrasi: Bendera Emirat dan Israel berkibar saat kedatangan delegasi Israel dan AS di Bandara Internasional Abu Dhabi, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 31 Agustus 2020. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Christopher Pike)
Perdana Menteri yang berkuasa sejak tahun 2009 tersebut berusaha memproyeksikan kredensialnya sebagai negarawan teratas Israel dan hal itu menjadi slogan kampanye pemilihan ulang dirinya.
Menurut sejumlah laporan Israel, Netanyahu direncanakan bertemu dengan pemimpin UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan di bandara Abu Dhabi.
Netanyahu kemudian akan kembali ke Yerusalem untuk berbicara dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengenai upaya vaksinasi Covid-19.
Uni Emirat Arab menormalisasi hubungan dengan negara Yahudi itu pada September 2020, menjadikannya negara Arab pertama yang menandatangani Perjanjian Abraham yang ditengahi oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Kesepakatan itu membuat UEA menjadi negara Arab mayoritas ketiga yang menjalin hubungan dengan Israel, setelah Mesir pada tahun 1979 dan Yordania pada tahun 1994.

Bahrain, Maroko dan Sudan kemudian bergabung dengan Abraham Accords.
Netanyahu dijadwalkan mengunjungi UEA dan Bahrain pada Februari 2021 lalu, namun perjalanan itu ditunda setelah Israel memberlakukan pembatasan perjalanan untuk membendung pandemi virus corona (mg/jm)/voaindonesia.com. []