Pamekasan - Sejumlah toko di Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, dikejutkan dengan beredarnya uang palsu. Akibatnya banyak masyarakat was-was. Selain merugikan, masyarakat juga takut jadi korban.
Ibnu salah seorang pemilik toko swalayan mengatakan, pihaknya sudah kali ketiga kecolongan dalam melayani konsumen. Jumlahnya, Rp 100 ribu dua lembar, dan Rp 50 ribu satu lembar.
"Sekarang sudah di antisipasi. Karena sudah kami sediakan alat pendeteksi uang palsu," kata Ibnu kepada Tagar, Jumat 4 Oktober 2019.
Sebenarnya, kata dia, uang palsu yang didapatnya pernah diketahui asal-usul pemiliknya. Namun ketika diinterogasi, oknum masyarakat ini lempar tanggung jawab. Ia berdalih mendapat uang palsu dari orang lain saat bertransaksi jual beli.
Tahu ciri-cirinya, tapi tidak tahu namanya. Jika ini berulang, kami siap untuk melaporkan ke polisi.
Hal senada juga disampaikan Sasrito. Pemilik toko sembako tersebut hampir tidak terhitung jumlahnya uang palsu yang didapat. Sebelumnya ia memang sengaja tidak menyediakan alat pendeteksi. Karena mayoritas warga pantura bisa dibilang mengerti terhadap persoalan moral masyarakat.
"Hampir sudah tidak terhitung. Namun ketika diketahui uang palsu, kami langsung mengabadikan ke dalam kaca," ungkap Sasrito.
Ia berharap aparat penegak hukum segera bertindak. Sebab sudah cukup banyak masyarakat yang jadi korban. Pelaku demikian, layak menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Sementara itu, Kapolsek Pasean Iptu Togiman meminta kepada semua masyarakat agar menahan uang palsu jika kedapatan. Hal tersebut untuk memperkuat barang bukti dalam penyelidikan.
"Terima kasi informasinya. Amankan barangnya sebagai bahan lidik," sarannya. []
Baca juga:
- Banyak Bank di Sumut Setor Uang Palsu ke Bank Indonesia
- Uang Palsu 1,5 Miliar di Sumut Dibakar Polisi
- Bank Indonesia Tangkal Uang Palsu dengan 3D