Tuan Guru Bajang: Rekam Jejak Keislaman Jokowi Terang Benderang

'Guru-gurunya jelas, majelis-majelisnya jelas, pengajiannya jelas, jejak-jejak dari sahabatnya pun jelas semua.'
TGB-Jokowi Magrib yang Berkesan | TGB dan Presiden Jokowi akan salat Magrib berjamaah di musala darurat di area pengungsian korban gempa Lombok. (Foto: Facebook/Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi)

Jakarta, (Tagar 6/2/2019) - Tokoh NU Mukti Ali Qusyairi meluncurkan buku bertajuk "Ulama Bertutur tentang Jokowi: Jalinan Keislaman, Keumatan, dan Kebangsaan", pada tanggal 20 Desember 2018. 

Jumat (1/2) kemarin, buku itu dibedah dan didiskusikan di sebuah hotel di Yogyakarta.

Turut hadir dalam diskusi dan bedah buku tersebut, cendekiawan muslim Muhammad Zainul Majdi akrab disapa Tuan Guru Bajang atau TGB, serta Ibunda Jokowi Sudjiatmi Notomihardjo. 

TGB bertutur seputar keislaman Jokowi berdasarkan pengalamannya saat bekerja bersama.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat itu menilai Jokowi sebagai orang yang tepat waktu dalam beribadah, serta memiliki pemikiran ajaran Islam yang kuat.

"Kalau bagi saya, keislaman beliau (Jokowi) itu kan terdokumentasi dengan baik. Artinya, guru-gurunya jelas, majelis-majelisnya jelas, pengajiannya jelas. Kemudian, jejak-jejak dari sahabatnya pun jelas semua. Jadi beliau ini kan tokoh historis ya. Artinya bisa diuji. Ada rekam jejaknya," kata TGB kepada awak media, Jumat (1/2).

"Rekam jejak itu, alhamdulillah masih terang benderang semua. Dengan persaksian dari semua yang dekat kepada beliau, yang membimbing beliau. Termasuk untuk mengaji, untuk belajar ilmu keislaman, juga untuk melaksanakan pengamalan-pengamalan ibadah Islam. Termasuk juga di keluarga beliau," imbuh TGB.

Buku setebal 640 halaman itu berisi hasil penelitian dan wawancara Mukti Ali pada sejumlah ulama dan tokoh penting selama 8 bulan.

Baca juga: Said Aqil Siradj, Ulama Besar di Belakang Jokowi

Pada hari peluncuran, Mukti membeberkan alasannya menulis buku tersebut. Salah satunya adalah belum adanya buku yang mengupas perihal keislaman Jokowi. Menurut dia, buku yang beredar selama ini lebih banyak mengungkap tentang biografi dan kebangsaan Jokowi.

Usai gelaran diskusi dan bedah buku, Mukti kembali menjelaskan kepada awak media, bahwa berdasarkan penelitian, Jokowi sejatinya justru telah banyak membangun dan merealisasikan program-program yang bermanfaat bagi umat Islam.

Mukti berharap, buku yang ia tulis dapat menjawab keresahan masyarakat terhadap isu negatif yang kerap menghampiri Presiden Joko Widodo, antara lain adalah isu yang mengatakan bahwa Jokowi anti-Islam.

"Berdasarkan penelitian di lapangan, Pak Jokowi sudah banyak merealisasikan program-program keumatan yang maslahat dan manfaat bagi umat islam. Di antaranya Bank Mikro, pemerintah bekerja sama dengan pesantren untuk memberikan semacam pinjaman tanpa riba, Hari Santri Nasional," papar Mukti Ali Qusyairi

"Banyak sekali program-program lainnya yang bisa kita cek. Sehingga dengan program-program keumatan Pak Jokowi ini, tidak benar kalau Pak Jokowi ini anti-Islam, apalagi, kriminalisasi ulama," tutur Mukti.

Mukti berharap, buku hasil penelitiannya itu dapat menepis berbagai kabar hoaks yang kerap menyudutkan Presiden Jokowi. 

Tokoh-tokoh yang diwawancara dalam buku tersebut antara lain adalah Nyai Dr Lilis Fatimah yang merupakan guru ngaji keluarga besar Jokowi, khususnya ibu dan adik-adik Jokowi. Adapula nama KH Abdul Qarib Ahmad yang merupakan guru ngaji Jokowi.

Alumni Pondok pesantren Situbondo, Ustaz Mudzakhir yang pernah memberikan privat Al Quran terhadap Jokowi. Kaesang dan Kahiyang, juga tidak luput diwawancara Mukti. 

Selain itu, sahabat karib Jokowi semasa di Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo), Slamet Raharjo bersama teman-temannya, juga memberikan keterangan dalam buku tulisan Mukti. []

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi