Trump Marah Dibilang Idiot

Trump marah dibilang idiot. Ia merasa dizalimi atau diperlakukan tidak adil oleh mesin pencari raksasa Google.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: USA Today)

Washington, (Tagar 29/8/2018) - Ketika mengetik kata 'idiot' di mesin pencari gambar di Google, hasil pencarian mengarah ke banyak foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Idiot adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani idiotes orang yang kekurangan kemampuan profesional, individual, dari idios (pribadi). Dalam bahasa Latin, kata idiota berarti orang tak berpendidikan.

Pada medis dan psikologi abad ke-19 dan awal abad ke-20, idiot adalah orang yang memiliki tingkat IQ yang sangat rendah, sekitar di bawah 20. Kini idiot tidak lagi digunakan untuk istilah ilmu pengetahuan.

Donald Trump walau tidak spesifik menyatakan keberatan pada kata 'idiot' yang diidentikkan dengan dirinya, ia marah terhadap mesin pencari Google karena telah menyembunyikan pemberitaan "media yang adil" terhadap dirinya.

Dilansir Reuters Trump mengaku akan segera memutuskan kebijakan terhadap dugaan bias politik oleh raksasa internet tersebut.

Ia tidak memaparkan bukti apa pun terkait tudingannya terhadap Google dan tidak menjelaskan kebijakan apa yang akan dia ambil terkait situasi tersebut.

Penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow mengatakan bahwa Gedung Putih akan melakukan investigasi dan analisis, tanpa menjelaskan lebih jauh.

Kritik dan ancaman Trump terhadap Google adalah bagian terbaru dari rangkaian kegeraman presiden terhadap industri teknologi. Sebelumnya dia mengatakan bahwa Amazon telah merugikan pengusaha kecil dan mendapat perlakuan istimewa dari perusahaan pos di Amerika Serikat.

Pada pekan lalu, Trump juga marah terhadap sejumlah perusahaan sosial media karena membungkam suara "jutaan rakyat" dengan melakukan sensor. Lagi-lagi dia tidak memaparkan bukti apa pun untuk mendukung tuduhannya.

Dalam sebuah rangkaian cuitan di Twitter pada Selasa (28/8), Trump menulis bahwa pencarian dengan kata kunci "berita Trump" hanya menampilkan hasil dari media yang dia sebut palsu.

Dia menyalahkan Google karena hanya mempromosikan media arus utama seperti CNN sambil membungkam suara kelompok konservatif.

Donald TrumpKetik kata 'idiot' di mesin pencari gambar di Google, hasil pencarian mengarah ke banyak foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Screenshot Google, Rabu 29/8/2018)

"Situasi yang sangat serius ini akan segera ditangani!" tulis Trump.

Mereka melakukan KECURANGAN, untuk saya dan yang lainnya, kata dia lagi.

Trump sudah sejak lama mengkritik pemberitaan media tentang dirinya, dan menggunakan terminologi "berita palsu" untuk menyebut kabar yang kritis terhadap pemerintah Gedung Putih.

Bantah Tuduhan

Google membantah tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berpendapat perusahaan tersebut memiliki alasan politik karena hanya menampilkan berita buruk tentang dirinya di laman pencarian Google Search.

"Saat pengguna mengetik pertanyaan ke kolom Google Search, tujuan kami adalah memastikan mereka mendapatkan jawaban yang paling relevan dalam hitungan detik," kata Google dalam keterangan resmi, Selasa (28/8).

Google menambahkan, "Search tidak dirancang untuk agenda politis dan kami tidak bias dalam hasil pencarian mengenai ideologi politik. Setiap tahun, kami mengeluarkan ratusan perbaikan ke algoritme untuk memastikan mereka menampilkan konten berkualitas tinggi untuk menjawab pertanyaan pengguna. Kami terus bekerja untuk memperbaiki Google Search dan kami tidak pernah menampilkan urutan jawaban untuk memanipulasi sentimen politik."

Sebagai informasi, hasil pencarian di Google Search dipengaruhi berbagai faktor, yang akan dipelajari oleh algoritme Google. Google umumnya menghitung relevansi sebuah situs berdasarkan jumlah tautan ke laman tersebut.

Histori pencarian juga berpengaruh terhadap hasil pencarian, begitu juga dengan kata kunci yang digunakan. Situs-situs yang banyak diakses pembaca berpotensi muncul di urutan teratas pencarian. []

Berita terkait
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan