Trauma, Gelsi Anak Perempuan yang Dihukum Push Up Oleh Kepseknya

Trauma, Gelsi anak perempuan yang dihukum push up 100 kali oleh kepala sekolahnya karena belum bayar uang SPP.
Rumah keluarga Gelsi di Bojonggede, Bogor, Rabu (30/1/2019). Gelsi seorang siswi dihukum push up 100 kali oleh kepala sekolah karena belum bayar SPP. (Foto: Tagar/Santi Sitorus)

Jakarta, (Tagar 30/1/2019) - Gelsi, anak perempuan berusia 10 tahun itu berdiam diri di kamar, tak mau keluar. Ia trauma, kata ibundanya. 

Gelsi yang dikabarkan dihukum push up 100 kali oleh kepala sekolahnya, karena belum bayar SPP.

Nuraisa ibunda Gelsi mengatakan putrinya trauma akibat kerumunan awak media. Masalah yang dialami Gelsi awalnya sepele, tapi kini menjadi viral, membuat dirinya malu untuk mengikuti kegiatan sekolah seperti anak seumurannya, kata Nuraisa.

Kisah sebelumnya: Pengakuan Orangtua Gelsi, Anak yang Dihukum Push Up 100 Kali Karena Belum Bayar SPP

"Ya Mbak, awalnya kan ini masalah biasa aja. Gak ada yang gimana-gimana. Tapi karena sudah banyak diomongin di media, jadinya anak saya malu. Dan gak mau keluar bahkan sekolah juga gak mau. Nih lagi di rumah," tutur sang ibu kepada Tagar News, Rabu (30/1).

Nuraisa ibunda Gelsi saat ditemui, sedang mengenakan baju daster hijau dilengkapi dengan kerudung hijau juga.

Bukan hanya malu, anaknya itu mengalami trauma, katanya.

Gelsi trauma karena ada media yang melakukan wawancara kepadanya tanpa ada pendampingan dari orangtua, kata Nuraisa.

"Anak saya benar-benar trauma, Mbak. Dia gak bisa dengar suara yang kencang-kencang. Apalagi kalau dia tahu itu wartawan. Soalnya kemarin itu ada wartawan yang mewawancarai anak saya tanpa kami orangtuanya tidak ada di rumah. Maaf ya Mbak, kita juga mau ke sekolahnya dia juga, ada yang kita urus," tutur Nuraisa.

Ia mengatakan Gelsi anak keempatnya itu tidak mau keluar, hanya berdiam diri di kamar karena masih trauma. []

Berita terkait