Bogor, (Tagar 30/1/2019) - Kisah Gelsi dihukum push up 100 kali karena belum bayar uang SPP menjadi viral, tersebar luas di media sosial, membuat berbagai kalangan geram.
Bagaimana mungkin seorang kepala sekolah menghukum anak didik push up hanya karena belum bayar SPP. Padahal bayar SPP adalah tanggung jawab orangtua si anak, bukan tanggung jawab si anak.
Anehnya, Hidayat ayah Gelsi menyangkal pemberitaan yang mengatakan Gelsi dihukum push up 100 kali oleh kepala sekolah tempat Gelsi menimba ilmu di SDIT Bina Majtama di Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.
Hidayat mengatakan Gelsi hanya ingin pindah sekolah saja.
Ia mengatakan tiba-tiba rumahnya dikerumuni banyak wartawan karena dikabarkan Gelsi mendapat hukuman push up 100 kali akibat belum bayar SPP selama sepuluh bulan.
"Anak saya mah baik-baik aja di sekolah. Gak kenapa-kenapa," ujar Hidayat kepada Tagar News, Rabu (30/1).
Hidayat juga menyangkal kabar serupa yang menjadi perbincangan netizen di media sosial.
"Itu tidak benar ya, Mbak. Anak saya tidak dihukum Kepala Sekolah," sambung Nuraisa, ibunda Gelsi.
"Media yang membuat hingga besar seperti ini," kata Nuraisa dengan nada tinggi.
Ia mengatakan Gelsi meminta pindah sekolah tanpa alasan yang jelas.
"Gelsi mau pindah sekolah aja, Ma," kata Nuraisa menirukan ucapan Gelsi.
Nuraisa mengatakan, masalah anaknya itu sudah diselesaikan dengan baik-baik antara keluarga dan pihak sekolah.
"Pokoknya ini masalahnya sudah clear, Mbak. Kita sudah urus ke sekolahan anak saya yang lama. Gak ada apa-apa kok," tutup sang ibu, Nuraisa. []