Yogyakarta - Bus Trans Jogja menambah jumlah rute di Yogyakarta. Dalam waktu dekat, transportasi publik ini akan melayani atau membuka tiga rute di tiga kecamatan di Sleman, yakni Godean, Ngaglik, dan Ngemplak.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta Sumariyoto mengatakan, Trans Jogja merupakan moda transportasi dengan skema buy the service yang sudah diterapkan di Yogyakarta sejak 2008. Trans Jogja yang akan melewati tiga kecamatan di Sleman tersebut mendapat subsidi dari pemerintah pusat.
Menurut dia, di DIY Trans Jogja melayani rute di 25 kecamatan. "Tiga kecamatan yakni Godean, Ngaglik, dan Ngemplak tersebut melengkapi yang sudah ada. Rencananya beroperasi pada Agustus 2020 mendatang," katanya saat dihubungi Tagar, Sabtu, 11 Juli 2020.
Menurut dia, rencananya ada 40 armada yang akan melayani tiga kecamatan di Bumi Sembada tersebut. Hanya saja pembagiannya masih dibahas lebih lanjut. Saat ini 40 armada tersebut sudah berada di karoseri. "Ada 40 armada, tapi untuk Godean berapa aramda, Ngaglik berapa, Ngemplak berapa masih dalam perhitungan," ungkapnya.
Tiga kecamatan yakni Godean, Ngaglik, dan Ngemplak tersebut melengkapi yang sudah ada. Rencananya beroperasi pada Agustus 2020 mendatang.
Sumariyoto mengatakan, ada perbedaan Trans Jogja yang sudah ada dengan armada yang akan beroperasi di tiga kecamatan di Sleman tersebut. Trans Jogja yang baru nanti tidak membutuhkan halte seperti armada yang saat ini beroperasi. "Jadi jalur di tiga kecamatan di Sleman nanti tidak pake halte. Tapi pakai bus stop rambu, berhenti menaikkan penumpang di situ," ungkapnya.
Tidak menggunakan halte karena armada yang baru nanti low deck. Sedangkan armada Trans Jogja yang sekarang ini pakai halte karena high deck. "Butuh halte karena naiknya kan tinggi. Nah, besok itu tidak pakai halte karena low deck," kata pria yang akrab disapa Ayot.
Lantas berapa tarifnya? UPT Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY berharap tarifnya sebisa mungkin sama dengan tarif Trans Jogja yang lainnya. Sampai saat ini belum ada kesepakatan. "Untuk tarif masih tarik ulur. Kalau dari pusat mintanya tarif Rp 6.000 sekali putaran. Kalau dari kami inginnya maksimal sama, yakni Rp 3.500," kata dia.
Menurut dia, perbedaan lain Trans Jogja yang baru ini pintu masuk dari samping depan dekat kursi driver. Berbeda dengan Trans Jogja yang lama pintu masuk dari samping tengah. "Jadi armada hanya satu driver saja, tanpa pramugara. Begitu penumpang masuk langsung transaksi tarif cash less dengan driver," ungkapnya. []
