Tragedi Danau Toba, Mensos Berikan Santunan Korban Kapal Tenggelam

Tragedi Danau Toba, Mensos berikan santunan korban kapal tenggelam. "Rencananya santunan diserahkan kepada ahli waris tiga korban meninggal yang sudah terverifikasi," kata Margowiyono.
Keluarga penumpang KM Sinar Bangun duduk di dermaga Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018). Ratusan keluarga penumpang KM Sinar terus berdatangan guna mendapatkan informasi hasil pencarian KM Sinar Bangun yang tenggelam beberapa hari lalu. (Foto: Ant/Irsan Mulyadi)

Jakarta, (Tagar 22/6/2018) – Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial (Kemensos) Margowiyono menyatakan, Kemensos memberikan santunan kematian kepada ahli waris korban meninggal tenggelam KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

"Rencananya santunan diserahkan kepada ahli waris tiga korban meninggal yang sudah terverifikasi," ujar Margowiyono seperti dikutip Antara, Jumat (22/6).

Margowiyono yang tengah berada di Sumatera Utara mengatakan, santunan kematian akan diserahkan langsung Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham kepada ahli waris korban pada Sabtu (23/6).

Dia menyebutkan, selain memberikan santunan kematian, Kemensos membuka dapur umum untuk mendukung proses pencarian korban. Mensos Idrus juga direncanakan memberikan bantuan lauk pauk untuk mendukung operasional posko dapur umum lapangan tersebut.

Cemas Menunggu

Sementara itu, seratusan keluarga korban terlihat diliputi kesedihan di pinggiran Danau Toba. Dengan berlinang air mata mereka berharap-harap cemas menunggu pencarian korban tenggelam.

Mereka menunggu kabar terbaru lantaran pencarian yang dilakukan belum ada tanda-tanda ditemukannya lagi penambahan penumpang yang diduga menjadi korban.

Duka nestapa berkepanjangan bagi pihak keluarga korban yang ditimpa musibah akibat terbaliknya kapal transportasi itu. Sementara Tim Basarnas, Polri, TNI AL, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya keras mencari korban.

Korban-korban masih banyak lagi belum ditemukan. Setidaknya tim gabungan mencatat jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 206 orang. Korban diduga masih berada di kawasan Danau Toba.

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, pihaknya berupaya mengecek data yang disampaikan keluarga korban tersebut, termasuk ke pihak Polres Simalungun.

Dari kroscek, sebut dia, diperkirakan jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang belum ditemukan sebanyak 184 orang. Sedangkan penumpang yang berhasil ditemukan berjumlah 22 orang, terdiri atas 19 penumpang selamat dan tiga orang meninggal dunia.

"Jadi, jumlahnya diperkirakan 206 orang," kata Budiawan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Karyawan Inalum

Di antara penumpang yang diduga ikut menjadi korban adalah dua karyawan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Heriawan Sumarno dan Restu Afriangga.

"Keduanya diduga menjadi penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba," kata Direktur Utama PT Inalum, Budi G Sadikin melalui keterangan tertulisnya.

Dia mengatakan, seluruh manajemen dan karyawan PT Inalum berdoa, berharap semoga Allah SWT memberikan keselamatan bagi Heriawan, Restu, dan puluhan penumpang KM Sinar Bangun lainnya yang belum ditemukan.

"Semoga keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan.," ucap Budi G Sadikin.

Menurut dia, pihaknya juga mengerahkan berbagai upaya untuk memastikan keberadaan dan keselamatan kedua karyawannya tersebut. Selain itu, PT Inalum mengirimkan dokter, tenaga kesehatan, ambulans dan obat-obatan untuk membantu korban.

"Kami juga mengantisipasi penangangan penemuan korban yang diselamatkan tim SAR yang hingga kini masih menyisir perairan Danau Toba," ujarnya. (yps)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.