Tradisi Jumat Sore di Ponpes Kiai Ma'ruf Amin

Usai salat Asar di masjid, ratusan santri tanpa alas kaki itu berduyun-duyun menuju arah utara.
Para santri usai menunaikan salat Asar di Masjid Penata Agung di kompleks Ponpes An Nawawi Tanara, tanpa alas kaki, berjalan menuju pemakaman di samping utara masjid, Jumat (25/1/2019). (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Banten, (Tagar 29/1/2019) - Seusai menunaikan ibadah salat Asar, ratusan santri pria berhamburan keluar dari Masjid Penata Agung di kompleks Ponpes An Nawawi Tanara, Banten. Mereka yang tak mengenakan alas kaki itu berjalan ke arah utara, menuju makam di samping masjid.

Abdurrahman (23), tenaga pengajar di Ponpes An Nawawi mengatakan tradisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan dilakukan setiap Jumat sore, selepas menunaikan ibadah salat Asar.

Baca juga: Kalau Santri Kiai Ma'ruf Melanggar Aturan, Ini Hukumannya

"Setiap Jumat sore, para santri setelah melaksanakan salat lanjut ke sini, untuk mengirimkan doa ke almarhumah istri Abah Yai (KH Ma'ruf Amin)," jelasnya kepada Tagar News, Jumat (25/1).

Istri pertama Kiai Ma'ruf Amin bernama Siti Churiyah, meninggal dunia dalam usia 67 tahun karena menderita penyakit liver pada 22 Oktober 2013.

Dari pernikahan dengan Siti Churiyah, Kiai Ma'ruf Amin mempunyai tujuh putra-putri. Anak pertama sampai keempat perempuan, anak kelima dan keenam laki-laki-laki, dan anak ketujuh perempuan. Anak ketiga sudah meninggal dunia.

Ponpes Kiai MarufPara santri duduk bersila, melangitkan doa untuk orang-orang terdekat Kiai Ma'ruf Amin, Jumat (25/1/2019). (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Abdurrahman menyebut di kompleks ini terdapat 4 makam orang terdekat cawapres yang berpasangan dengan Joko Widodo itu. Yakni, makam almarhumah istri, makam putri ketiga Ma'ruf Amin, makam besan perempuan Gus Syauqi (anak Ma'ruf), dan makam anaknya Gus Syauqi.

Pada tiap makam terdapat tanda khusus, yaitu pohon yang tumbuh tegap di atasnya. 

"Kalau pohon yang paling besar dan di tengah adalah makam istri abah KH Ma'ruf Amin, di sampingnya adalah makam putri beliau. Kalau yang di pojok yang dihiasi bunga kamboja itu adalah makam ibu dari istrinya Gus Syauqi yang bersebelahan dengan makam anaknya," papar Abdurrahman.

Ratusan santri duduk bersila menghadap makam, memanjatkan doa secara khusyuk untuk dikirimkan pada orang-orang terdekat Kiai Ma'ruf, yang sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

"Mungkin hanya doa saja yang bisa kita lantunkan untuk almarhum dan almarhumah, selain merawat dan mempercantik makam di sini. Dengan mengirimkan doa, semoga almarhum dan almarhumah mendapat kemudahan di akhirat dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," harapnya. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.