Tolak Penggusuran TIM, Forum Seniman Siap Gelar Aksi

Forum Seniman Peduli TIM (FSPT) bakal menggelar aksi seni secara gerilya di kawasan Taman Ismail Marzuki sebagai bentuk protes pembongkaran TIM.
Suasana proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)

Jakarta - Pembongkaran kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) terus mendapat penolakan dari kalangan seniman. Rencananya, kelompok pegiat kesenian yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM (FSPT) bakal menggelar aksi seni secara gerilya di kawasan TIM sebagai bentuk protes mereka.

"Taman Ismail Marzuki selama setengah abad sangat populer sebagai barometer kesenian di Indonesia. Bahkan Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta mengusulkan kompleks Taman Ismail Marzuki sebagai situs cagar budaya untuk menjaga kelestarian warisan budaya," kata Forum Seniman Peduli TIM dalam siaran persnya kepada Tagar, Rabu, 12 Februari 2020.

"Namun saat seluruh kompleks Taman Ismail Marzuki akan direkomendasikan sebagai situs cagar budaya, gedung Graha Bhakti Budaya yang sangat bersejarah bagi seniman dan budayawan justru dihancurkan," kata mereka.

Hingga saat ini, pembongkaran seluruh area termasuk bangunan- bangunan utama di Pusat Kesenian TIM oleh PT Djakpro atas perintah tertulis Gubernur DKI Jakarta masih terus berlangsung.

Padahal menurut FSPT, pembongkaran atas nama program Revitalisasi TIM tersebut ditolak oleh publik seni, termasuk seniman, budayawan dan aktivis budaya lainnya yang telah hidup, berkarya dan turut menciptakan ruh kebudayaan, dari soal kreasi hingga prestasi, reputasi seni-budaya Jakarta selama kurang lebih setengah abad belakangan.

Taman Ismail Marzuki (TIM)

Konstruksi pembangunan revitalisasi pusat kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) tahap 1, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019). (Foto: Antara/ Livia Kristianti)

Penolakan dalam bentuk aksi senyap (silent movement), terus dilakukan para seniman selama berbulan-bulan. Mereka juga menyayangkan tidak dilibatkannya kelompok pegiat seni dalam pembahasan mengenai program revitalisasi tersebut.

"Gagasan tentang "revitalisasi" dan "ekosistem kesenian/kebudayaan" yang dilontarkan pihak Pemda bisa jadi bagus maksud dan tujuannya, tapi bagaimana bentuk dan apa dasar (visioner) dari yang dimaksud dua istilah itu tidak kami mengerti. Sekali lagi hal itu dikarenakan tidak dibicarakan atau meminta masukan seniman dan budayawan sebagai pemangku kepentingan," ujar pihak FSPT.

Dalam keterangannya, FSPT berencana untuk menggelar aksi protes dengan membuat sejumlah pagelaran seni secara gerilya di kawasan TIM. Kegiatan tersebut bakal berlangsung pada Jum'at, 14 Februari 2020. Selain itu, mereka juga mengeluarkan beberapa poin tuntutan resmi yang ditujukan kepada pemangku kebijakan proyek revitalisasi.

"Masalah ini menjadi krusial dan emergensial karena Jakarta dan Ibukota yang selama ini menjadi acuan utama (main reference) bagi pemerintahan daerah lainnya, khususnya dalam pembangunan kebudayaan. Itu terbukti pada situasi kritis serupa terjadi di semua daerah di negeri ini," ujar perwakilan FSPT.

Forum Seniman Peduli TIM, didukung oleh pekerja seni-budaya dan simpatisan akan terus melakukan silent movement sebagai penegasan kembali atas 3 tuntutan, antara lain menolak pembangunan hotel di TIM, menolak JAKPRO Mengelola TIM, dan menuntut pencaabutan Pergub Nomer 63 tahun 2019.

Berikut susunan acara dalam agenda pagelaran kesenian sebagai aksi protes Forum Seniman Peduli TIM, yang akan berlangsung pada Jum'at mendatang di kawasan Taman Ismail Marzuki.

  1. Diskusi Publik "Pemberangusan Ruang Kreatif Kita". Pembicara : Danton Sihombing (Ketua Plt. Dewan Kesenian Jakarta), Jhohanes Marbun (Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA), Abdullah Wong (Sekjen Lesbumi). Moderator : Exan Zen. Tempat : Gedung PDS HB. Jassin, Taman Ismail Marzuki. Pukul : 14.00 – 16.00 WIB.
  2. Musik Puisi Teaterikal "Pertunjukan Terakhir" durasi 15 menit oleh : Cok Ryan Hutagaol (Teater Mandiri), Exan Zen dan Fransiscus Raranta. Tempat : Puing Reruntuhan Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, pukul : 16.00 – 16.15 WIB.
  3. Konferensi Pers bersama Radhar Panca Dahana, Noorca M. Massardi, Danton Sihombing, Jhohanes Marbun, Harris Priadi Bah. Tempat : Puing Reruntuhan Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, pukul : 16.15 – 17.00 WIB.
  4. Silent Action. Tempat : Trotoar depan Taman Ismail Marzuki, pukul : 17.00 – 18.00 WIB.
  5. #saveTIM Percussion "Bunyi Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Genosida Kebudayaan". Tempat : Posko #saveTIM. Pukul : 18.30 – 22.30 WIB. []
Berita terkait
Bakal Ada Bioskop Baru di Taman Ismail Marzuki Jakarta
Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) resmi tutup operasi. Namun, kekinian bakal dibangun bioskop baru di pusat kebudayaan Jakarta tersebut.
Foto: 50 Tahun Taman Ismail Marzuki, Seperti Apa Keadaanya Sekarang?
Foto: 50 tahun Taman Ismail Marzuki, begini keadaannya sekarang.
Bamsoet: Cerita Teater Panembahan Reso Masih Relevan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) hadir dalam pementasan ulang satu karya teater mendiang WS Rendra bertajuk Panembahan Reso di Jakarta.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"