Tol Langit Hubungkan Nusantara dengan Internet Cepat

Jaringan internet salah satu infrastruktur telekomunikasi yang penting sehingga Presiden Jokowi membangun Tol Langit dengan Palapa Ring
Presiden Joko Widodo (kanan) memberi sambutan saat meresmikan pengoperasian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019. Palapa Ring tersebut akan menghubungkan 514 kabupaten dan kota melalui koneksi internet.

Oleh: Syaiful W. Harahap

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) di Kabinet Indonesia Bersatu II di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono yaitu Tifatul Sembiring pada priode 22 Oktober 2009 – 30 September 2014 mengatakan: “Kalau Internetnya Cepat Mau Dipakai buat Apa?” Sebaliknya, Jokowi justru bangun Tol Langit untuk meningkatkan kecepatan internet.

Ketika itu kecepatan koneksi internet Indonesia pada kuartal III tahun 2013 disebutkan 1,5 Mbps. Hanya sedikit lebih cepat dari India pada kecepatan 1,4 Mbps. Kecepatan ini menempatkan Indonesia pada peringkat 118 dari 122 negara.

Yang ada di peringkat pertama adalah Korea Selatan dengan kecepatan 22,1 Mbps. Singapura di peringkat kelima dengan kecepatan 7,8 Mbps. Di peringkat 49 ada Thailand dengan kecepatan 4,7 Mbps. Malaysia di peringkat 71 dengan kecepatan 3,2 Mbps. Vietnam di peringkat 109 dengan kecepatan 2,0 Mbps dan Filipina 114 dengan kecepatan 1,8 Mbps.

peringkat internet duniaPeringkat kecepatan internet di negara-negara di dunia (Sumber: atlasandboots.com)

Padahal, lembaga riset global Legatum Institute mengungkapkan bahwa koneksi internet yang lambat dan bandwidth jaringan seluler yang rendah turut menghambat bisnis di Indonesia (Antara, 15 Oktober 2019). Maka, amatlah tidak masuk akal seorang menteri mengatakan untuk apa internet (yang) cepat.

Direktur Kebijakan Legatum Institute, Stephen Brien, dalam sebuah acara di Jakarta, 15 Oktober 2019, mengatakan pertukaran informasi yang didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang baik adalah komponen vital dari keterbukaan ekonomi. Maka, amatlah gegabah seorang menteri tidak melihat prospek positif dari kecepatan jaringan internet.

peringkat internet aseanPeringkat kecepatan internet di negara-negara Asean (Sumber: atlasandboots.com)

Laporan atlasandboots.com tentang negara-negara dengan koneksi internet tercepat di dunia pada tahun 2019 menunjukkan peringkat Indonesia berada di 92 dari 207 negara. Kecepatan internet di Indonesia diukur dari waktu yang diperlukan untuk mengunggah 5 GB yaitu 1 jam 42 menit dengan kecepatan koneksi 6,65 Mbps.

Internet yang lelet di Indonesia diperkirakan juga karena infrastruktur telekomunikasi yang tidak mendukung. Sebagai negara kepulauan Indonesia tidak efektif dihubungan dengan kabel biarpun serat optik karena melintasi laut dan lautan.

Keterbatasan jaringan internet di beberapa daerah juga terkait dengan jumlah penduduk yang sedikit dan biaya yang sangat besar, tiga sampai empat kali lipat dari jaringan darat, jika pembangungan infrastruktur dengan kabel bawah laut. Jumlah penduduk yang sedikit tidak menguntungkan bagi operator.

Untuk itulah pasangan Capres/Cawapres Jokowi/Ma’ruf dalam berbagai kesempatan kampanye Pilpres 2019-2024 mencanangkan Tol Langit yaitu untuk menghubungan Nusantara dengan jaringan internet yang cepat. Tidak sedikit orang, bahkan kader partai politik, yang mencibir bahkan menyindir umur Kyai Ma’ruf dengan mengatakan: Tangga ke akhirat!

Menurut Brien, bisnis masih terhambat internet yang lambat dan bandwidth jaringan seluler yang rendah. Pemerintahan Jokowi/JK rupanya jauh-jauh hari sudah melihat hambatan ini. Jaringan internet dan bandwidth diatasi dengan meluncurkan satelit melalui proyek Palapa Ring. Proyek ini menghubungan Merauke di Papua sebagai kawasan paling timur sampai dengan Sabang, di Aceh, di kawasan paling barat dengan jaringan internet yang cepat.

Jaringan internet dengan tol langit ini membuat warga di berbagai penjuru Tanah Air bisa menikmati internet dengan kecepatan seperti di Jakarta, Pulau Jawa dan Bali yaitu 7 Mbps. Tol langit atau Palapa Ring akan memperluas broadband dan 4G/5G ke daerah-daerah terpencil di Nusantara dan meningkatkan bandwidth.

Kendala lain yang dihadapi adalah kemampuan provider atau operator membangun BTS (base transceiver station adalah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator). Untuk itulah pemerintah akan membangun 4.000 BTS sebagai pendukung infrastruktur telekomunikasi di seluruh Nusantara.

Selain BTS persoalan yang dihadapi adalah soal transmisi. Jarak dari BTS ke satelit 36.000 km sehingga perjalanan sinyal bolak-balik 72.000 km. Ini memakan waktu. Dengan Palapa Ring perjalanan sinyal diperpendek.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pengoperasian Ring Palapa di Istana Negara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019. Menkominfo Rudiantara mengatakan dengan diresmikannya Proyek Palapa Ring atau juga disebut Tol Langit, maka 514 kabupaten dan kota di Nusantara tidak ada lagi yang tidak dihubungkan dengan tol langit (baca: internet) melalui Palapa Ring (Bahan-bahan dari Antara, atlasandboots.com, setkab.go.id, dan sumber-sumber lain). []

Berita terkait
Wamena Terkini, Layanan Internet Sudah Dibuka
Pemerintah pusat telah membuka kembali layanan data internet di Kabupaten Wamena, Provinsi Papua pada Sabtu, mulai pukul 09.00 WIT.
Di Papua Sudah Bisa Internet Pasca Kerusuhan
Sebanyak 25 kabupaten di Papua kini sudah bisa menikmati akses internet, sempat sebelumnya diblokir oleh pemerintah akibat kerusuhan di daerah itu
Akses Internet di Papua Akan Dibuka Bertahap
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan membuka pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat secara bertahap.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.