Tol Japek Layang Macet, Ini Ternyata Penyebabnya

Kemacetan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated pada Minggu 22 Desember 2019 disebabkan oleh sejumlah gangguan pada beberapa ruas jalan.
Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 15 Desember 2019. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

Jakarta - Pemanfaatan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II Elevated yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu meninggalkan catatan tersendiri. Akhir pekan lalu 21 Desember 2019, terjadi penumpukan kendaraan yang mengular pada jalan bebas hambatan sepanjang 36 kilometer tersebut. 

Corporate Communication Departemet Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Faiza Riani mengatakan kejadian tersebut disebabkan oleh sejumlah gangguan yang terjadi pada beberapa titik ruas jalan. "Yang paling banyak itu adalah kejadian habis bensin dan pecah ban yang menyebabkan terhambatnya laju pengguna jalan lain," katanya kepada Tagar, di Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.

Dalam catatannya, kasus kehabisan bahan bakar merupakan kejadian paling banyak yang dialami oleh pengendara. Dia mengidentifikasikan, hal tersebut banyak dialami oleh pengguna jalan yang berasal dari tol lingkar luar Jakarta (Jakarta outer ring road/JORR) yang langsung masuk ke jalur Japek II. Untuk itu Faiza menghimbau kepada pengendara agar memastikan ketersendian BBM yang mencukupi sebelum naik ke tol layang tersebut. "Dari JORR itu kan tidak ada rest area yang bisa isi bensin, harusnya mereka memanfaatkan exit tol TB Simatupang atau Jatiasih untuk isi BBM dulu," imbuhnya.

Guna mengantisipasi hal tesebut, Jasa Marga disebut Faiza telah menambah fasilitas derek resmi jalan tol dari sebelumnya berjumlah 4 unit menjadi 6 unit untuk membantu kelancaran arus pada tol Japek II. Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan layanan mobile bernama Red Left yang diklaim dapat membantu pengendara apabila membutuhkan bahan bakar dan air radiator dalam kondisi darurat.

Tol Layang Japek IIFoto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 15 Desember 2019. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

Sebagai informasi, pada Sabtu lalu merupakan puncak kepadatan arus kendaraan di jalan tol Japek II pada momentum libur akhir tahun ini. Faiza bertutur, jumlah pengguna jalan naik hingga 87 persen menjadi 63.000 kendaraan per harinya. Angkat tersebut jauh melebih jumlah pengguna jalan tol per hari dalam kondisi normal yang tercatat berada dikisaran 30.000. Adapun, waktu kemacetan terparah terjadi pada pukul 11.00 hingga pukul 13.00 WIB.

Ketika Tagar menyinggung soal kontur jalan tol yang cenderung tidak rata, Faiza mengatakan bahwa hal tersebut terjadi akibat adanya sistem penyambungan jalan yang disebut dengan Extention Joint. Sistem tersebut merupakan teknologi penyambung antara dua jembatan yang menjadi titik penghubung antara aspal yang satu dengan aspal yang lainnya.

Dalam hitungannya, jumlah Extention Point yang ada di jalan tol Japek II berjumlah sekitar 500 titik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 Extention Point mendapatkan perhatian khusus karena disinyalir perlu mendapatkan sejumlah perbaikan. Namun, Faiza memastikan pada libur nataru ini semua titik sudah siap dilewati.

"Selama pengguna jalan mematuhi batas kecepatan minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 80 kilometer per jam, jalan tol Japek II aman untuk dilalui," tegas Faiza.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Hari Ini Dibuka, Tol Layang Japek Masih Gratis
Mulai minggu pagi, 15 Desember 2019, pengguna jalan khususnya yang menempuh jarak jauh dapat menggunakan jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Jasa Marga Masih Benahi Tol Layang Jakarta-Cikampek
PT Jasa Marga (Persero) masih membenahi Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek Elevated) jelang pengoperasian pada 20 Desember 2019.
Tol Layang Jakarta-Cikampek Mulai Operasi November 2019
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek akan beroperasi pada akhir November 2019.