TKI di Malaysia Dikabarkan Ramai Pulang ke Sumbar

TKI di Malaysia yang berasal dari Sumatera Barat dikabarkan akan pulang kampung melewati jalur darat.
Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan bersama tim gabungan pemkab, TNI dan Polri melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penumpang bus NPM yang dicurigai membawa TKI di Tanjung Pati, Jumat, 26 Maret 2020 dini hari. (Foto: Tagar/Aking Romi Yunanda)

Limapuluh Kota - Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sumatera Barat yang bekerja di Malaysia dilaporkan mulai berduyun-duyun pulang kampung melalui jalur darat. Hal ini terjadi setelah Malaysia menetapkan status lockdown akibat memawabahnya virus corona (covid-19).

Kami sebelumnya dapat kabar, akan ada rombongan TKI yang pulang dari Malaysia, melalui jalur darat dari Dumai, Riau.

Mengantisipasi kabar itu, tim gabungan Pemkab Limapuluh Kota bersama TNI-Polri yang dipimpin Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan dan Ketua DPRD Deni Asra, melakukan pemeriksaan terhadap penumpang bus NPM di ruas jalan lintas Sumbar-Riau di kawasan Tanjung Pati, Jumat, 26 Maret 2020 dini hari.

Pemeriksaan kesehatan penumpang bus angkutan antar provinsi ini dilakukan untuk mengatisipasi penyebaran virus covid-19. Apalagi, Malaysia salah satu negara zona merah penularan virus corona.

"Kami sebelumnya dapat kabar, akan ada rombongan TKI yang pulang dari Malaysia, melalui jalur darat dari Dumai, Riau. Makanya kami lakukan pengawasan," kata Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan kepada Tagar, Jumat, 27 Maret 2020 siang.

Setelah bus dihentikan pukul 05.00 WIB, seluruh penumpang yang berjumlah 9 orang diminta turun. Tim kemudian melakukan pengecekan sesuai protokol penanganan covid-19, mulai dari mengukur suhu badan, hingga meminta keterangan riwayat kesehatan seluruh penumpang.

Kepada tim pengawasan gabungan, para penumpang yang rata-rata hendak bertolak ke Kota Padang itu mengaku jika mereka bukan TKI dan tidak memiliki riwayat pernah pergi ke Malaysia. Beberapa penumpang mengaku pulang dari Dumai, Kandis dan Pekanbaru.

Bahkan, seorang wanita berusia sekitar 60 tahun, tidak bisa turun dari bus karena sedang menderita sakit. Ia menyebut baru saja kembali dari Kandis dan hendak menuju Kota Padang. Petugas medis Puskesmas Tanjung Pati yang memakai APD seadanya tetap memeriksa kondisi tubuh penumpang tua itu ke dalam mobil.

Meski tidak menemukan TKI, kata Ferizal, sopir bus NPM bernama Hendra menyebut kalau ia juga mendapat informasi kepulangan para TKI asal Sumbar dalam jumlah besar melalui pelabuhan Dumai, Riau. Para TKI itu katanya akan bertolak Dumai ke kampung masing-masing di Sumbar.

Atas informasi itu, Ferizal mengaku akan membicarakan kembali pengaktifan posko penanganan covid-19 di batas Provinsi Riau dengan Bupati Irfendi Arbi. Pasalnya, Posko yang berlokasi di Nagari Tanjuang Bolik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, itu sejak Kamis 25 Maret 2020, dinonaktifkan karena tidak adanya APD bagi petugas medis.

"Menghentikan aktifitas posko penanganan covid-19 di perbatasan adalah keputusan yang keliru. Di tengah kondisi penyebaran virus corona saat ini, jika tidak ada tindakan pencegahan, maka jutaan penduduk Limapuluh Kota dan Sumbar akan terancam. Ini perlu dievaluasi dan dipertimbangkan kembali," katanya. []


Berita terkait
Dua ASN Limapuluh Kota Diduga Alami Gejala Corona
Dua ASN Kabupaten Limapuluh Kota dilarikan ke RSAM Bukittinggi karena mengalami demam yang diduga serupa dengan gejala corona.
Bertambah, Warga Sumbar Positif Corona 6 Orang
Seorang tenaga medis di Sumatera Barat positif terpapar virus corona. Dengan begitu, jumlah warga Sumbar positif covid-19 mencapai 6 orang.
Lima Warga Sumatera Barat Positif Corona
Lima warga Sumatera Barat dinyatakan positif terpapar virus corona.