Kupang - Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II A El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, menyampaikan, titik panas terdeteksi hampir melanda di seluruh wilayah Provinsi NTT, Senin 31 Agutus 2020.
"Analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN maka diketahui sebaran titik panas di wilayah NTT," ujar Agung Sudiono dalam rilis yang diterima Tagar, Senin 31 Agustus 2020.
Kabupaten Manggarai Barat ada satu titik panas di Kecamatan Komodo. Kabupaten Nagekeo, ada dua titik panas yang berada di kecamatan Aesasa.
Analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN.
Satu titik panas di kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Kabupaten Sumba Tengah, ada dua titik panas di kecamatan Umbu Ratu Nggay.
Kabupaten Sumba Timur, ada sembilan titik panas di Kecamatan Lewa, dua titik panas di Kecamatan Paberiwai, dua titik panas di Kecamatan Pandawai, satu titik panas di kecamatan Tabundung.
Sedangkan di Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU), kata Agung, ada satu titik panas di Kecamatan Kakuluk Mesak.
Ia menjelaskan, sebagai catatan Satelit akan mendeteksi anomali suhu relatif tinggi dibandingkan suhu disekitarnya berdasarkan ambang batas suhu tertentu yang terpantau oleh satelit dalam luasan 30 m x 30 m hingga 1000 m x 1000 m (tergantung satelit yang saat itu memantau dan melewati Indonesia).
Dikatakan, pada wilayah yang tertutup awan, maka hotspot tidak dapat terdeteksi atau tingkat kepercayaan menurun.
Informasi sebaran titik panas (hotspot), lanjut dia, merupakan indikator awal kebakaran lahan serta dapat dimanfaatkan dalam deteksi area terbakar.
Citra satelit tersebut hanya menilai anomali suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas (hotspot) serta jumlah titik hotspot bukan berarti jumlah sebenarnya titik api atau kebakaran.
"Titik panas (hotspot) bukan merupakan titik api (firespot). Penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat kami pastikan," tutupnya. []