Tips Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Pengidap HIV/AIDS

Pada orang dengan HIV, penyakit yang ditularkan melalui makanan cenderung lebih serius dan bertahan lebih lama.
Ilustrasi nutrisi untuk pengidap HIV/AIDS. (Foto: Tagar/Shutterstock)

Jakarta - Pola makan yang baik dan seimbang membantu menyediakan berbagai macam nutrisi penting yang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan, meningkatkan tingkat energi, dan menjaga berat badan dan kesejahteraan orang dengan HIV/AIDS secara keseluruhan.

HIV melemahkan sistem kekebalan, sehingga membuat tubuh sulit melawan infeksi, termasuk penyakit yang ditularkan melalui makanan. Pada orang dengan HIV, penyakit yang ditularkan melalui makanan cenderung lebih serius dan bertahan lebih lama dibandingkan orang dengan sistem kekebalan yang sehat.

Sedangkan, Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahapan akhir dari penyakit infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Namun, tidak semua pengidap HIV akan menjadi HIV AIDS. 

AIDS merupakan kumpulan dari gejala yang muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, sehingga, infeksi yang seharusnya tidak parah pada orang nomal, dapat saja menjadi mematikan pada penderita AIDS.

Dilansir dari Boldsky, inilah sejumlah informasi nutrisi dan tips diet untuk individu dengan HIV AIDS yang dapat dijadikan refresnsi untuk membantu meningkatkan kekebalan mereka dan mencegah timbulnya berbagai penyakit dan kondisi yang dapat berkontribusi pada memburuknya kesehatan individu secara keseluruhan.


1. Tambahkan protein ke setiap makan

Protein membantu membangun otot, organ, dan sistem kekebalan yang kuat. Sangat penting untuk membuat, memperbaiki dan memelihara sel-sel sehat di tubuh Anda. Mengkonsumsi protein dalam jumlah yang tepat dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan Anda sehingga bisa melindungi tubuh Anda dari infeksi dan kondisi kesehatan yang parah. Pilih protein yang sehat tanpa lemak, seperti daging sapi tanpa lemak, unggas, ikan, telur, dan kacang-kacangan.

Menurut penelitian, berikut ini adalah tips asupan protein untuk orang yang didiagnosis AIDS.

- Jika Anda seorang pria HIV-positif, konsumsi 100-150 g protein sehari. 

- Jika Anda wanita HIV-positif, konsumsi 80-100 g protein sehari. -

- Jika Anda menderita penyakit ginjal, batasi konsumsi protein karena dapat membuat stres pada ginjal Anda.


2. Sertakan makanan kaya vitamin dan mineral

Vitamin dan mineral membantu mengatur proses dan fungsi tubuh Anda. Bagi penderita AIDS, vitamin dan mineral tambahan diperlukan untuk membantu memperbaiki dan menyembuhkan sel yang rusak, untuk meningkatkan sistem kekebalan dan mencegah seseorang tertular infeksi dan penyakit. Karena Anda tidak mungkin mendapatkan jumlah nutrisi dan mineral yang tepat dari makanan, maka dokter Anda dapat merekomendasikan multivitamin atau tablet mineral.


3. Kontrol asupan kalori Anda

Salah satu gejala atau efek samping AIDS yang paling umum adalah penurunan atau penambahan berat badan yang ekstrem dan pada saat yang sama.Penderita AIDS bisa mengalami peningkatan berat badan ekstrim karena mengonsumsi obat-obat yang cenderung menyebabkan obesitas yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jangka panjang dan fatal, seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Ketidakseimbangan asupan kalori juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda lemah. Konsumsi kalori yang cukup sepanjang hari untuk menjaga berat badan yang sehat dan mencegah timbulnya berbagai penyakit. Orang dengan HIV sebaiknya mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, ikan, dan minyak kanola.


4. Terapkan keamanan pangan

Orang yang terkena AIDS semakin rentan terhadap keracunan makanan karena HIV melemahkan sistem kekebalan. Sangat penting untuk mempraktikkan keamanan pangan karena membantu meminimalkan risiko seseorang jatuh sakit dengan cara berikut ini :

- Konsumsi makanan yang dimasak dengan matang.

- Hindari makan, ikan, telur, daging, seafood, dan unggas mentah atau hanya dimasak setengah matang.

- Mengonsumsi keju dan susu yang dipasteurisasi sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit.

- Cuci tangandengan sabun dan air sebelum dan sesudah makan.

- Cuci talenan dan peralatan setelah digunakan.

- Cairkan daging beku dan makanan lain di lemari es atau microwave.

- Bilas semua buah dan sayuran segar dengan air bersih.

- Panaskan kembali sisa makanan sebelum Anda memakannya.

Berita terkait
Penanggulangan HIV/AIDS di Sumut Abaikan Penularan yang Potensial
KPAD Sumut abaikan faktor-faktor risiko penularan HIV/AIDS yang potensial sehingga epidemi HIV/AIDS di Sumut bak ‘bom waktu’ ledakan AIDS
Pegobatan 1,7 Juta Anak Pengidap HIV/AIDS di Negara Miskin
1,7 Juta anak-anak pengidap HIV/AID di negara-negara miskin di dunia akan segera memperoleh pengobatan yang terjangkau
Pandemi Covid-19 Tenggelamkan Isu Epidemi HIV/AIDS Indonesia
Sepanjang tahun 2020 yang juga merupakan tahun dengan pandemi Covid-19 terdeteksi 50.626 kasus HIV/AIDS baru