Pegobatan 1,7 Juta Anak Pengidap HIV/AIDS di Negara Miskin

1,7 Juta anak-anak pengidap HIV/AID di negara-negara miskin di dunia akan segera memperoleh pengobatan yang terjangkau
Seorang anak laki-laki berusia lima tahun dengan HIV-positif, berdiri di halaman taman kanak-kanak di Kibera, daerah kumuh terbesar di Kenya, 29 November 2010. (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

Jenewa – Pengobatan terjangkau akan segera tersedia bagi anak-anak pengidap HIV di negara-negara miskin dan menengah, berkat sebuah perjanjian antara badan inisiatif kesehatan global UNITAID dan Inisiatif Akses Kesehatan Clinton atau CHAI, seperti dilaporkan Lisa Schlein untuk voaindonesia.com, 8 Desember 2020.

Pengobatan anak telah tersedia bagi anak-anak di negara-negara kaya, tapi belum terjangkau bagi anak-anak di negara-negara miskin. Sebuah perjanjian baru dengan pembuat obat generik, Viatris dan Macleods, akan menurunkan harganya secara signifikan.

UNITAID dan CHAI berencana meluncurkan pengobatan anti-retroviral pertama, terutama yang dirancang bagi anak-anak tahun depan di enam negara Afrika: Benin, Kenya, Malawi, Nigeria, Uganda dan Zimbabwe.

seorang ibuSeorang ibu dan anaknya di Puskesmas Bangui di Bangui, 17 Desember 2013 (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Sekitar 1.7 juta anak di seluruh dunia mengidap HIV, tapi hanya separuhnya yang menerima pengobatan dan 100.000 anak meninggal dunia setiap tahun karena virus itu.

Juru bicara UNITAID Herve Verhoosel mengatakan pada banyak anak, virus HIV dalam tubuh mereka dibiarkan saja dan tidak ditangani. Sebagian karena kurangnya ketersediaan obat-obatan yang efektif yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

"Banyak anak yang mengidap HIV memiliki respon pengobatan yang buruk karena mereka meminum obat-obatan anti-retroviral yang tidak tepat dosisnya atau pahit rasanya... Dengan obat baru yang sangat penting ini -- pengobatan akan jadi jauh lebih mudah dan jauh lebih terjangkau harganya," jelasnya.

Verhoosel mengatakan anak-anak kecil akan menyukai pil rasa stroberi itu. Berdasarkan perjanjian harga yang baru, biaya pengobatan HIV untuk anak-anak per tahun akan berkurang secara signifikan, dari lebih dari 480 dolar per anak menjadi kurang dari 120 dolar per anak (vm/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Perempuan dan Anak Perempuan Rentan Tertular AIDS
Perempuan dan anak perempuan di banyak negara masih jadi kelompok yang rentan terhadap infeksi HIV karena ketidaksetaraan gender
Keluhan Kesehatan Tidak Otomatis Terkait dengan HIV/AIDS
Berita seputar HIV/AIDS pada Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2020, diramaikan dengan gejala HIV/AIDS yang bisa membuat kepanikan masyarakat
Prostitusi Online dan Artis Penyebar HIV/AIDS di Indonesia
Hari AIDS Sedunia diperingati tiap 1 Desember sebagai pengingat bagi warga dunia untuk menanggulangi HIV/AIDS dan dukungan bagi Odha
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.