Tips Mengatur Keuangan Menjelang Pensiun

Tabungan masa tua berguna untuk menunjang kehidupan hingga akhir hayat.
Ilustrasi (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Masa tua adalah waktu di mana fisik seseorang sudah tidak mampu lagi untuk dipaksa bekerja terlalu keras dan saat di mana posisi seseorang sudah dapat digantikan oleh tenaga yang lebih muda. Maka, saat waktunya tiba untuk diistirahatkan dari pekerjaan, penghasilannya otomatis menyusut seiring waktu. Di saat itulah tabungan masa tua berguna untuk menunjang kehidupan hingga akhir hayat.

Perencanaan keuangan sejak dini bukan hanya untuk menikah, membeli rumah, menyicil mobil, melunasi hutang, atau biaya pendidikan saja, melainkan menyiapkan anggaran masa tua.

Dikutip dari laman Ekonomi Bisnis, sesuai Permenaker No. 02/1995 disebutkan usia pensiun normal bagi peserta dana pensiun di Indonesia adalah 55 tahun dan batas maksimalnya 60 tahun.

Menyiapkan dana anggaran masa tua bukan di saat mendekati usia pensiun, melainkan sejak seseorang mendapatkan penghasilan sendiri dengan menyisihkan gajinya dengan perhitungan 50/30/20, 50 persen untuk dana kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan.

Selain itu, Anda dapat mengikuti beberapa cara di bawah ini saat merencanakan dan menabung dana hari tua.


1. Mulai menabung, terus menabung, dan patuhi tujuanmu

Menabung adalah kebiasaan yang bermanfaat untuk jangka panjang. Mulailah dari sekarang dengan nominal yang kecil kemudian cobalah untuk menambah jumlahnya setiap bulan atau saat pemasukan Anda sedang tinggi. Jadikan tabungan untuk masa pensiun sebagai prioritas. Buat rencana, patuhi, dan tetapkan tujuan.


2. Ketahui kebutuhan pensiun Anda

Pensiun itu mahal. Para ahli memperkirakan bahwa dana pensiun akan membutuhkan 70 hingga 90 persen dari penghasilan untuk memenuhi kebetuhan hidup di hari tua setelah berhenti bekerja. Kunci untuk pensiun yang aman adalah merencanakan kehidupan beberapa tahun ke depan.


3. Pertimbangkan uang pensiun yang ditawarkan perusahaan

Dilansir dari Avrist, asuransi kesehatan, uang pensiun, atau asuransi lainnya terkait keselamatan pekerja harus menjadi pertimbangan saat menerima pekerjaan di suatu perusahaan. Tanyakan mengenai detail asuransi kesehatan, uang pensiun, dan lainnya.

Jika Anda merasa belum cocok dengan penawaran perusahaan cobalah bernegosiasi. Jalan terakhir jika jumlah yang ditawarkan tidak mencukupi atau terbatas, Anda bisa membeli asuransi kesehatan secara mandiri. Lebih baik lagi jika Anda mempunyai pilihan perusahaan lain yang menawarkan tunjangan yang


4. Pertimbangkan melakukan investasi

Tidak ada salahnya untuk mencoba berinvestasi seperti reksa dana, emas, property, tanah, atau deposito. Pelajari jenis investasi yang hendak Anda ambil, sesuaikan dengan modal dan resiko yang mungkin di dapat. Taruh tabungan Anda dalam berbagai jenis investasi. Inflasi dan jenis investasi dapat menentukan seberapa banyak jumlah tabungan pensiun yang Anda.


5. Jangan sentuh tabungan pensiun

Ambil dana pensiun di saat benar-benar mebutuhkan misalnya untuk pengobatan. Jika menarik tabungan pensiun terlalu dini dan untuk hal yang tidak terlalu, Anda akan kehilangan bunga tabungan dan harus membayar denda penarikan. Jika Anda pindah ke perusahaan lain, biarkan tabungan Anda diinvestasikan seperti sebelumnya atau pindahkan ke tabungan baru.

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga:

Berita terkait
Garuda Indonesia Tawarkan Program Pensiun Dini
PT Garuda Indonesia menawarkan program pensiun dini bagi karyawannya, untuk menyehatkan kembali perusahaan yang terdampak Covid-19.
Program Pensiun Dini Garuda Dimulai Semester II 2021
Garuda Indonesia menawarkan program pensiun dini kepada karyawannya yang efektif berjalan mulai semester II 2021.
Irfan Setiaputra: 100 Karyawan Garuda Ajukan Pensiun Dini
Direktur Utama Irfan Setiaputra PT Garuda Indonesia mengatakan sudah lebih dari 100 karyawan mengajukan pensiun dini untuk memulihkan perusahaan.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja