Jakarta - Kehidupan setelah menikah pastilah berubah cukup drastis dibanding sebelum menikah. Perubahan tersebut biasanya meliputi aspek keuangan. Hal ini karena ada banyak keperluan yang disiapkan ketika mempunyai seorang pasangan dan anak.
Bahkan tak jarang, perubahan kondisi keuangan tersebut menimbulkan percikan konflik kecil antar pasangan suami isteri. Untuk mencegah hal demikian, kamu harus mengatur alur keuanganmu agar dapat memenuhi semua kebutuhan pasca menikah.
Mengatur keuangan saat single dan berkeluarga tentulah sangat berbeda. Berikut adalah tips mengatur keuangan bagi para pengantin baru.
1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Kamu harus mencatat penghasilan atau pemasukan yang kamu dapat setelah menikah. Setelahnya, kamu harus membuat daftar rincian pengeluaran perbulannya, baik kebutuhan primer, sekunder, ataupun tersier.
Lalu cocokkanlah dan pastikan bahwa pengeluaranmu tidak lebih besar dari penghasilan atau pemasukan. Jika terasa masih besar, kamu dapat meringkasnya dengan kebutuhan yang kurang penting, atau mengurangi kuantitas belanja bulanan dan pengeluaran.
2. Saling Terbuka tentang Keuangan
Keterbukaan dan kepercayaan terutama dalam aspek keuangan merupakan hal yang cukup penting dalam suatu hubungan. Pasalnya keterbukaan adalah aspek utama untuk mencegah terjadinya ketidaksepahaman mengenai prinsip keuangan.
Kamu juga harus terbuka soal gaji masing-masing, aset, pengeluaran, dan utang jik ada. Hal tersebut karena biasanya, masalah keuangan menjadi faktor utama timbulnya pertikaian dalam rumah tangga.
3. Utamakan Kebutuhan bukan Keinginan
Karena masih diselimuti gelora asmara yang membara, biasanya para pengantin baru rela menyisihkan uangnya untuk keinginan yang membuat diri dan pasangannya senang.
Sebenarnya hal tersebut tidak salah, namun kamu juga harus mengetahui bujet yang telah kamu atur sebelumnya.
Jangan sampai karena keasyikkan itu, kamu menjadi khilaf dan mengeluarkan begitu banyak uang. Sebaiknya penuhi kebutuhan utama terlebih dahulu, seperti tempat tinggal, cicilan, pakaian, dan lain sebagainya.
4. Dana Darurat dan Investasi
Dana darurat merupakan hal yang terbilang cukup penting. Oleh sebab itu kamu harus menyisihkan setidaknya 10-20% gajimu untuk dana darurat. Pasalnya tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, sehingga dana darurat dapat digunakan saat kondisi mendesak.
Selain itu, kamu bisa menyisihkan penghasilanmu untuk investasi. Ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu lakukan seperti saham, emas, obligasi, reksa dana, kripto, dan lain sebagainya.
5. Tabungan Hari Tua
Bertambahnya umur akan berdampak juga kepada kemampuan tubuh dalam beraktivitas. Oleh sebab itu, pentingnya mengalokasikan dana untuk diinvestasikan ketika hari tua atau dana pensiun.
Jika kamu berniat pensiun di umur 60 tahun, kamu harus mencari tahu investasi apa yang memberikan return banyak sampai kamu berumur 60 tahun. Mempunyai passive income di hari tua juga sangat disarankan. Karena kamu dapat menghasilkan uang dengan tidak berperan aktif dalam pekerjaanmu.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Kisah Malam Pertama Pengantin Baru Yang Gagal Karena Narkoba
- Mengenal Rupee, Mata Uang Negara India
- Mengenal Mata Uang Krona dari Swedia dan Sejarahnya
- 7 Cara Mengelola Uang untuk Meningkatkan Keuanganmu