Jakarta - Handal saat berkelahi dan memukau ketika berjibaku dalam sorotan kamera, ternyata aktor Iko Uwais menderita fobia atau takut berlebihan terhadap suatu objek bernama kerupuk.
Audy Item, istri Iko Uwais membeberkannya ketika menjadi bintang tamu bersama suminya di kanal YouTube Robert Harianto.
"Itu [kerupuk] bikin dia kayak gatal, jadi kalau kita makan kerupuk gini ya, tuh putih-putihnya ada, pokoknya yang kremes-kremes itu dia nggak bisa," ungkap Audy.
iAktor laga Iko Uwais ketika sedang berbicara dalam subauh acara setelah diketahui membintangi film produksiAmerika berjudul Stuber. (Foto: Instagram/iko.uwais)
Saat itu, Iko Uwais sudah berdiri dan agak menjauh dari meja perbincangan. Audy menjelaskan, pria bernama asli Uwais Qorny itu fobia kerupuk karena remah-remahnya bisa membuat badan bintang film The Raid tersebut tidak nyaman.
Fobia diketahui merupakan kondisi tidak wajar ketika berhadapan dengan objek tertentu. Penderita fobia jika berhadapan dengan objek yang membuatnya tidak nyaman atau sumber fobia dapat tiba-tiba mengalami serangan panik dan rasa takut berlebihan.
Adapun penyebab fobia di antaranya adalah peristiwa traumatis, pernah mengalami keadaan atau kondisi yang tidak menyenangkan, riwayat depresi, kecemasan, faktor keturunan, dan lingkungan.
Meneruskan laporan klikdokter, sebagian besar orang yang memiliki fobia menyadari bahwa rasa takut yang terjadi bersifat berlebihan dan tidak beralasan, namun mereka tidak dapat mengendalikannya. Fobia dapat menyebabkan gangguan aktivitas, hingga menurunkan kualitas hidup.
Kerupuk Putih (Sumber: Istimewa)
Baca juga:
- Shandy Aulia Kasih Bayi Makan Durian, Muncul Risiko Kesehatan?
- Kenali Alergi Matahari dan Pencegahannya Seperti Park Ji sun
Pengobatan fobia dapat dilakukan sendiri di rumah. Caranya adalah dengan teknik relaksasi, serta berolahraga secara rutin dan teratur.
Jika tidak berhasil, pasien perlu melakukan psikoterapi dengan dokter spesialis kejiwaan atau psikiater.
Pengobatan ini berupa cognitive behavioural therapy dan exposure therapy, yang bertujuan untuk memaparkan pasien dengan sumber fobia secara bertahap hingga akhirnya dapat mengendalikan atau menghilangkan ketakutan.
Dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan antidepresan dan antipanik, untuk membantu meredakan gejala yang dialami pasien.
Fobia sulit dicegah, karena kondisi ini berhubungan secara langsung dengan pola pikir terhadap suatu benda, peristiwa atau trauma. Salah satu tindakan yang dapat memperkecil risiko fobia adalah menghindari itu semua.
