Tips Bangun Kecerdasan Emosional Anak

Psikolog Elizabeth Santosa mengatakan kecerdasan emosional anak bergantung pada perilaku orang tua.
Psikolog cantik Elizabeth Santosa saat memberikan tips soal pentingnya kematangan emosi anak di workshop yang digelar Nestle Lactogrow, di Semarang, Rabu, 14 Agustus 2019. (Foto : Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Psikolog Elizabeth Santosa mengatakan kecerdasan emosional anak bergantung pada perilaku orang tua. Itu dikatakannya saat workshop ‘Grow Happy Parenting’ bersama Nestle Lactogrow di Semarang, Jawa Tengah pada Rabu, 14 Agustus 2019. 

Elizabeth mengungkapkan perlu adanya perhatian khusus dari orang tua untuk mematangkan emosional pada anak, dengan cara menyediakan waktu bermain bersama. Sehingga, emosi anak dapat terbentuk dengan baik ketika menginjak usia remaja.

"Membentuk kematangan emosi anak itu, orang tua harus menyediakan waktu untuk bermain dan bereksplorasi," kata Elizabeth di Semarang, Rabu, 14 Agustus 2019.

Kematangan emosi dan kebahagiaan juga dapat diajarkan orang tua kepada anak lewat perilaku yang positif.

Menurut dia, bermain dan bereksplorasi bukan hal sulit dilakukan orang tua. Itu bisa dilakukan mulai dari cara yang sederhana di lingkungan sekitar rumah, hingga ketika hang out bersama di alam terbuka.

Elizabeth menuturkan orang tua dapat mengajak anak bermain dan mengeksplorasi imajinasinya dengan membentuk malam menjadi beragam bentuk makanan.

Dengan adanya interaksi di antara keduanya itu, tak bisa dipungkiri akan memicu kebahagiaan pada anak. "Dan kebahagian ini beda dengan senang. Anak senang permen, bermain gadget, tapi apakah itu bisa membuat anak bahagia ?," tuturnya.

Kematangan emosi dan kebahagiaan juga dapat diajarkan orang tua kepada anak lewat perilaku yang positif. "Misalnya, dengan mengajarkan kebiasaan bersyukur. Anak yang pintar bersyukur akan tumbuh menjadi sosok yang optimis, berempati dan tentunya lebih bahagia," ujarnya.

Sementara, Brand Executive Nestle Lactogrow Pramudita Sarastri menyatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk mengajak para orang tua lebih mengenal kecukupan gizi dan mengembangkan kematangan emosi anak.

"Grow Happy Parenting : Happy from the Inside Out, kami gelar di delapan kota di Indonesia pada tahun ini. Tema tersebut dipilih agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Orang tua perlu memenuhi kebutuhan gizi dan membantu mengembangkan kematangan emosi anak," katanya. []

Baca juga:

Berita terkait
Mengikis Ketergantungan Anak-anak Terhadap Gawai
Anak-anak memiliki kecenderungan lekat dengan telepon pintar, dan segala jenis aplikasinya, terutama permainan daring.
Seorang Difabel Ajarkan Anak-anak Aceh Baca Alquran
Keterbatasan fisik bukan halangan bagi Nurfaizah mendidik anak-anak di desanya, agar bisa membaca Alquran.