Makassar - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani menyebut angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di bulan Juni 2020 meningkat. Hal tersebut disampaikan Hayat di hadapan Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Indonesia (PPAI) I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Makassar.
"Bulan Juni kekerasan meningkat. Namun, hingga Agustus mulai alami penurunan. Kita ingin ketahanan keluarga yang kuat. Saya kira pahami kedisiplinan jadi utama saat-saat pandemi," kata Hayat saat puncak Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di ruang Rapat Pimpinan (Rapim) kantor Gubernur, Rabu, 19 Agustus 2020.
Faktor ekonomi jadi salah satu alasan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hayat mengatakan, Salah satu yang menyebabkan terjadinya peningkatan kekerasan terhadap anak adalah faktor ekonomi. Karena diketahui faktor ekonomi ini sagat berdapak kepada aspek sosial.
"Faktor ekonomi jadi salah satu alasan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kalau ekonomi tidak kuat berdampak pada sosial, kekerasan akan bertambah," jelasnya.
Sementara itu, Menteri PPAI I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan momentum hari anak kali ini masih banyak tugas yang musti diselesaikan. Kaitannya, perlindungan perempuan dan anak. Apalagi ditengah masa pandemi Covid-19.
Menyikapi tantangan pemenuhan hak anak bapak presiden berikan amanah kepada kami, yang pertama itu adalah pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan.
"Kedua peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan pendidikan, ketiga penurunan angka kekerasan perempuan dan anak, serta pencegahan perkawinan anak," katanya. []