Timnas Masih Butuh Pemain Naturalisasi

Pelatih tim nasional Simon McMenemy menilai pemain naturalisasi sangat dibutuhkan karena pengalaman dan kelebihan teknik individu.
Pelatih tim nasional Simon McMenemy (kanan) menilai pemain naturalisasi sangat dibutuhkan karena pengalaman dan kelebihan teknik individu. McMenemy saat berdiskusi dengan pemain naturalisasi Stefano Lilipaly (tengah). (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

Jakarta - Pemain naturalisasi tetap dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tim nasional. Apalagi, mereka yang kini berwarga negara Indonesia itu memang memiliki skill individu yang masih lebih baik dibandingkan pemain lokal. 

Pemain naturalisasi akan menjadi tulang punggung tim Indonesia saat melakoni babak kualifikasi Piala Dunia 2022. Tim Merah Putih mengawali pertarungan di kualifikasi dengan menjamu Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 5 September 2019 pukul 19.30 WIB. 

Usai melawan Malaysia, Stefano Lilipaly dkk menghadapi lawan seimbang, Thailand. Menghadapi dua pertandingan pertama di kualifikasi itu, pelatih timnas Simon Mcmenemy memanggil Greg Nwokolo, Otavio Dutra, Lilipaly, Alberto Goncalves, Victor Igbonefo dan Osas Saha. Namun Nwokolo terpaksa dicoret karena mengalami cedera. Sedangkan Dutra masih terbentur masalah administrasi. 

Mereka selalu membantu tim. Bukan hanya di dalam, tetapi juga di luar lapangan. Mereka selalu bisa merangkul pemain lain dan memberikan informasi tentang sepakbola

McMenemy mengatakan skuatnya membutuhkan dukungan dari pemain naturalisasi untuk meningkatkan kualitas tim. Pasalnya mereka rata-rata memiliki pengalaman dan mental bertanding yang bagus.

"Mereka selalu membantu tim. Bukan hanya di dalam, tetapi juga di luar lapangan. Mereka selalu bisa merangkul pemain lain dan memberikan informasi tentang sepakbola," ujar McMenemy seperti dikutip Antara.

Harus diakui pemain yang pindah kewarganegaraan memang sarat pengalaman. Lilipaly misalnya, pernah memperkuat timnas Belanda yunior. Dirinya juga pernah bermain di kasta kedua Liga Belanda. 

Demikian pula Alberto 'Beto' Goncalvez. Pemain kelahiran Brasil ini sudah malang-melintang di kompetisi di negara asal. Saat bermain di Indonesia, Beto selalu bermain di klub-klub besar. Ketajamannya pun tak menurun meski usianya sudah di atas 30. 

Pelatih asal Skotlandia ini tidak sembarang memanggil pemain naturalisasi. Dirinya memanggil mereka atas pertimbangan yang matang. 

Pasalnya masih banyak pemain naturalisasi seperti Ilija Spasojevic, pemain kelahiran Montenegro yang kini bermain di Bali United.  Striker berjuluk Spasogoal yang pernah bermain di Duinamo Tbilisi ini juga sudah dipanggil timnas.  

Selain itu masih ada gelandang kelahiran Argentina, Esteban Vizcarra, yang bermain di Persib Bandung. Pelatih Robert Rene Alberts menyebut Viscarra sebagai salah satu dari sedikit gelandang terbaik di Indonesia.

"Saya hati-hati dalam memanggil pemain naturalisasi. Tidak bisa sembarangan," kata pelatih yang membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 Indonesia 2017 itu.

Tidak hanya Indonesia, tim lawan, Malaysia, juga diperkuat pemain naturalisasi. Dari 24 pemain yang diboyong ke Jakarta, empat di antaranya merupakan pemain naturalisasi yaitu Mohamadou Sumareh, Matthew Davis, Brendan Gan dan La'Vere Corbin-Ong.

"Mereka dalam keadaan yang bagus dan siap untuk pertandingan melawan Indonesia," tutur pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe. []

Berita terkait
PSSI Berharap Presiden Saksikan Laga Indonesia
Tim nasional berharap mendapat dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo saat menghadapi Malaysia di kualifikasi Piala Dunia 2022, malam ini.
Beto Yakin Indonesia Mengalahkan Malaysia
Striker naturalisasi Alberto Goncalvez yakin Indonesia memenangkan duel lawan Malaysia di kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis 5 September 2019.
Indonesia Vs Malaysia, Tak Sekadar Memburu Tripoin
Laga Indonesia melawan Malaysia di kualifikasi Piala Dunia 2022 tidak hanya memperebutkan tiga poin tetapi juga pertaruhan gengsi dan prestise.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.