Tiga Orang Tewas Dalam Serangan Teror di Prancis

Otoritas setempat belum menyebutkan motif dan identitas pelaku serangan tersebut.
Seorang polisi membawa anjing pelacak dan petugas menggeledah mobil yang diparkir di dekat gereja katedral di Kota Notre-Dame de Nice (Foto: Tagar/AFP/Getty Images)

London – Tiga orang tewas setelah serangkaian aksi pembunuhan menggunakan senjata tajam yang diduga merupakan serangan teror. Peristiwa ini terjadi di di sebuah gereja katedral di Kota Notre-Dame di Nice, Prancis, pada Kamis pagi, 29 Oktober 2020 pukul 09.00 waktu setempat. Peristiwa ini terjadi dalam waktu kurang dari dua minggu setelah insiden pemenggalan kepala guru di Paris, Prancis. 

Tak lama setelah kejadian, aparat keamanan setempat berhasil menangkap pelaku serangan itu. Ia terluka akibat tembakan saat penangkapan. Pelaku dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Pihak berwenang mengatakan dia diyakini bertindak sendiri. Namun mereka belum menyebutkan motif dan identitas pelaku.

"Terima kasih kepada petugas polisi kota kami yang menangkap pelaku serangan penikaman di sektor Notre Dame di Nice," kata Wali Kota Nice, Christian Estrosi, dalam sebuah tweet di akun Twitternya @cestrosi dilansir dari ABC News, Kamis, 29 Oktober 2020.

Christian Estrosi meminta masyarakat Nice untuk sementara menghindari lokasi kejadian agar polisi dan layanan darurat bisa bekerja dengan cepat.

Sebuah unit penjinak bom juga mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi anti teror bersenjata lengkap saat ini berpatroli di jalan-jalan di Kota Nice dan di sekitar katedral, yang merupakan gereja terbesar di kota tersebut.

Christian Estrosi mengatakan ada tiga korban tewas dalam serangan teror itu, termasuk dua korban di dalam gereja.

"Nice telah membayar terlalu mahal, seperti negara kami dalam beberapa tahun terakhir," kata Estrosi dalam tweet. Ia juga menyerukan persatuan penduduk Nice.

Baca juga : Alasan Beberapa Negara di Arab Sepakat Boikot Produk Prancis

Serangan itu terjadi ketika Prancis masih belum pulih dari pemenggalan kepala sekolah menengah Prancis Samuel Paty awal bulan ini.

Pasca aksi teror tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Nice sebagai tanggapan atas serangan itu ketika Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan dia telah mengatasi kejadian tersebut.

Baca juga : Umat Islam Solo Kecam Presiden Prancis: Macron Go to Hell

Sebuah unit penjinak bom juga mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi anti teror bersenjata lengkap saat ini berpatroli di jalan-jalan di Kota Nice dan di sekitar katedral, yang merupakan gereja terbesar di kota tersebut. 

Beberapa orang juga dilaporkan terluka dalam aksi teror ini, namun belum diketahui pasti jumlah korban luka-luka dan sejauh mana cedera yang mereka alami.

Kantor Kejaksaan Anti Teror Prancis tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini. Mereka menduga peristiwa ini ada kaitannya dengan kelompok teroris dan pelaku diduga sebagai salah satu anggotanya . [] 

Berita terkait
Fraksi PKS Kirim Surat Protes ke Presiden Prancis
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Jazuli Juwaini mengecam pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron.
Profil Emmanuel Macron, Presiden Prancis Tuai Banyak Kecaman
Meski telah duduk sebagai Presiden Prancis, Macron sebenarnya bukan seorang politisi tulen. Latar belakangnya merupakan ekonom.
Presiden Prancis Emmanuel Macron Seperti Iblis di Koran Iran
Buntut dari pernyataannya, Presiden Prancis Emmanuel Macron dikecam umat muslim dunia. Di Iran, ia diperlihatkan seperti iblis.