Mamuju - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat, pukul 03.45 WITA, Rabu, 28 Oktober 2020. Meski tidak berpotensi tsunami, getaran hampir dirasakan oleh segenap penduduk setempat.
Laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyebut pusat gempa berada di darat 34 Km Barat Daya Mamuju Tengah pada titik 2.24 LS 119.22 BT dengan kedalaman 10 Km.
Gempa dirasakan hingga Kabupaten Majene, Mamuju, Pasangkayu, hingga Mamasa. Seorang warga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Dian mengaku merasakan getaran akibat gempa.
"Saya sangat merasakan goncangan gempa bumi tadi, sehingga saya terbangun," kata Dian.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,20 LS dan 119,30 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 24 km arah Barat Daya Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Mamuju (Mamuju Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust-fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Mamuju Tengah IV-V MMI artinya, getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Selain itu, di kawasan Mamuju gempa dirasakan dengan kategori III-IV MMI, artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
"Di Mamasa dan Majene kategorinya berkisar II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan resminya.
Selang satu jam pasca gempa tersebut, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya empat gempabumi susulan (aftershock).
Rahmat Triyono meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Warga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pintanya.
Rahmat juga mengimbau agar warga tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.[]