Jakarta – Pejabat Amerika Serikat (AS) dan NATO, 16 Februari 2022, mengatakan tidak ada bukti penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina, di tengah berlanjutnya kekhawatiran bahwa pasukan Rusia siap untuk menyerang Ukraina.
Rusia, 15 Februari 2022, dan Rabu, 16 Februari 2022, kembali mengumumkan mengakhiri beberapa latihan militer, termasuk di Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia, dengan video yang mengatakan unit militer kembali ke pangkalannya.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken kepada acara televisi ABC “Good Morning America” mengatakan “Sayangnya ada perbedaan antara apa yang dikatakan dan dilakukan Rusia dan apa yang kita lihat bukanlah penarikan yang berarti.”
"Sebaliknya, kita terus menyaksikan kekuatan, terutama kekuatan di garda depan dari setiap agresi baru terhadap Ukraina, tetap di perbatasan, berkumpul di perbatasan," tambahnya.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, kepada wartawan di Brussels, Belgia, menjelang pertemuan para menteri pertahanan NATO mengatakan gerakan pasukan Rusia tidak mengkonfirmasi penarikan itu. Ia menambahkan bahwa pada kesempatan sebelumnya dimana Rusia menarik pasukan dari lokasi tertentu, mereka meninggalkan peralatan di tempat sehingga bisa dengan mudah memindahkan pasukan kembali.
Stoltenberg mengatakan NATO telah menyaksikan Rusia melanjutkan pengerahan militernya. Namun ia berharap Rusia akan memutuskan untuk terlibat dalam dialog dan “memilih diplomasi daripada konfrontasi.”
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, 16 Februari 2022, mengatakan pada hari itu Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendukung perundingan dan memandang positif kesediaan Presiden AS, Joe Biden, untuk terlibat dalam dialog (my/jm)/voaindonesia.com. []
Rusia Akan Tarik Sebagian Pasukan dari Perbatasan dengan Ukraina
Menlu AS ke Ukraina dan Jerman Bahas Pengerahan Pasukan Rusia
DK PBB Bahas Penumpukan Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina
NATO Waspadai Invasi Pasukan Rusia ke Ukraina