Teten Masduki: Kebangkitan KUMKM Kunci Pemulihan Ekonomi

Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, kebangkitan UMKM dan koperasi merupakan kunci pemulihan ekonomi, terutama dalam penyerapan tenaga kerja.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Foto:Tagar/Kemenkop UKM)

Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kebangkitan UMKM dan koperasi merupakan kunci pemulihan ekonomi, terutama kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja di tengan tantangan meningkatnya jumlah pengangguran.

Hingga saat ini, Banpres telah disalurkan 100% kepada 12 juta pelaku usaha mikro dengan jumlah bantuan sebesar Rp 28,8 triliun.

Hal ini, diungkapkan Teten pada acara Webinar Nasional DPP Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) bertema UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi Bangsa, Penggerak Ekonomi Rakyat di Masa Pandemi.

"Sepanjang 2020, pemerintah melakukan intervensi kebijakan baik dari sisi hulu (supply) dan hilir (demand), dalam rangka percepatan pemulihan UMKM dan koperasi dari dampak pandemi," kata Teten di Jakarta pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Menkop UKM menjelaskan, Di sisi hulu atau supply, dalam kerangka PEN, stimulus diberikan berupa subsidi bunga KUR, KUR Super Mikro dan Non KUR; insentif pajak, tambahan modal kerja kepada koperasi melalui LPDB dan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) berupa hibah modal kerja sebesar 2,4 juta rupiah kepada pelaku usaha mikro agar usahanya bertahan di masa pandemi.

"Hingga saat ini, Banpres telah disalurkan 100% kepada 12 juta pelaku usaha mikro dengan jumlah bantuan sebesar Rp 28,8 triliun," sebut Teten.

Sementara untuk menghubungkan hulu dan hilir, menurut Teten, pemerintah telah memberikan pendampingan dan pelatihan UMKM serta perbaikan proses bisnis UMKM untuk terhubung dengan rantai pasok dan transformasi ke formal melalui pusat bantuan konsultasi hukum gratis, gerakan belanja di warung tetangga, korporatisasi petani, nelayan, petambak, dan sebagainya.

Di sisi hilir/demand, pemerintah membuka akses pasar produk KUMKM. Diantaranya, belanja pemerintah untuk produk UMKM melalui Laman UMKM dan Bela Pengadaan dengan potensi mencapai Rp321 triliun.

Selain itu, ada juga Pasar Digital (PaDi), yang merupakan hasil kerjasama KemenKopUKM dengan Kementerian BUMN untuk menyerap produk UMKM melalui belanja barang dan jasa BUMN dengan nilai di bawah Rp14 miliar.

"Begitu juga fasilitasi produksi dan sertifikasi izin edar 27 juta masker terstandadisasi WHO buatan UMKM," tegas MenKopUKM.

Hasilnya, survei dampak program PEN terhadap UMKM yang dirilis Lembaga Demografi-LPEM FEB UI menunjukan bahwa program-program UMKM tersebut dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM.

"Mayoritas responden menggunakan dana program bantuan pemerintah untuk pembelian bahan baku 34%, pembelian barang modal 33%, dan pemenuhan kebutuhan pribadi 13%," sebut Teten.

Khusus untuk Banpres Produktif Usaha Mikro, hasil survei KemenKop UKM dan TNP2K, menunjukkan bahwa hal yang baik pula. Sebanyak 97,15% penerima BPUM usahanya masih berjalan per November 2020 ini sesuai dengan tujuan program BPUM.

"Diperkuat dengan hasil survei Bank BRI, dimana 44,8% usaha mikro yang masih beroperasi, kapasitas dan kinerja usahanya dapat meningkat. "Sedangkan 51,5% usaha mikro yang usahanya tutup sementara, usahanya dapat kembali beroperasi," ucap Teten. [] 

Berita terkait
KemenKopUKM Susun 6 Indikator Adaptasi & Transformasi KUMKM
Kementerian Koperasi dan UKM optimistis kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada tahun 2021.
Kemenkop UKM: Semua Sektor UMKM Terguncang Akibat Covid-19
Kemenkop UKM mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi UMKM. Sebab pandemi Covid-19 menyebabkan goncangan serius di semua sektor.
KemenkopUKM Perkuat Korporatisasi Peternak di Industri Susu
MenkopUKM Teten Masduki, ingin memperkuat korporatisasi peternak di industri persusuan dengan membangun model usaha berskala bisnis.