Bandung, (Tagar 17/8/2017) - Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. Anton Charliyan menyebutkan selebaran yang berisi ancaman di Pos Gatur Lalu Lintas Suropati, Sentot Alibasyah, Bandung tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB bukan gerakan teroris.
“Ancaman kepada polisi itu sudah biasa, dan terkait selebaran ancaman
yang di Pos Gatur itu bukanlah gerakan teroris atau gerakan radikalisme lainnya, tapi hanya orang iseng saja.” tuturnya seusai upacara HUT RI ke 72 di Lapangan Gasibu, Bandung, Kamis (17/8).
Pasalnya jelas Anton, dari hasil penyelidikan dan melihat pola-pola
gerakan terorisme sebelumnya dapat disimpulkan bahwa selebaran ancaman bukanlah karakteristik tindakan para pelaku teroris, karena biasanya teroris tidak pernah melakukan ancaman terlebih dahulu.
“Tapi mereka (teroris) di Jabar ini biasanya langsung mengebom,
melakukan aksi atau langsung saja bergerak. Langsung bom aja.”
jelasnya.
Polisi Perketat Penjagaan
Adapun tambah Anton, terkait sasaran teroris adalah para polisi. Polda
Jabar kini perketat penjagaan atau pengamanan baik kepolisian atau brimob.
“Pengamanan anggota polisi sekarang kita saling back up, yang lemah di
back up yang kuat. Seperti Satlantas di back up oleh brimob dan lainnya, serta terutamanya senjata yang kita keluarkan pun lebih banyak untuk berjaga-jaga.” tambahnya.
Selain itu, Polda Jabar pun gencar melakukan sosialisasi musyawarah kebangsaan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi terorisme atau tindakan radikalisme lainnya yang akhir-akhir ini marak terjadi di Jawa Barat.
“Sedangkan dari upaya penegakkan hukumnya, kita masih terus intensif
melakukan penangkapan teroris.” ujarnya. (fit)