Terobos Paspamres Temui Jokowi, Kristina: Anak Saya Dibunuh Dua Tahun Belum Ditangkap

Prempuan berusia 48 tahun tersebut bercerita tentang anaknya yang tewas dibunuh pada 2017.
Kristina Boru Sembiring ketika ditemui wartawan seusai berkeluh kesah kepada Presiden Joko Widodo di GOR, Jalan Pancing Medan, Jumat (15/3). (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan, (Tagar 16/3/2019) - Ribuan ibu-ibu menghadiri kegiatan sosialisasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Gedung Olahraga serba guna Pemprov Sumatera Utara di Jalan Pancing, Medan.

Kegiatan sosialisasi pada Jumat (15/3) sore itu terkait tiga kartu sakti program Jokowi, di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk kuliah, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako Murah.

Dari banyaknya ibu-ibu yang hadir, datang seorang perempuan bernama Kristina Boru Sembiring menerobos barisan pasukan pengawal presiden (Paspampres)

Setelah mendekati Jokowi, perempuan berusia 48 tahun tersebut bercerita tentang anaknya yang tewas dibunuh pada 2017. Dengan raut sedih berlinang air mata, Kristina mengatakan pelaku pembunuh anaknya belum juga ditangkap pihak kepolisian Sektor Percut Sei Tuan, Polrestabes Medan maupun Polda Sumatera Utara.

"Tolong saya Pak Presiden, anak saya dibunuh dua tahun lalu, tapi sampai sekarang pelakunya belum ditangkap," ujarnya meneteskan air mata di hadapan Jokowi.

Jokowi yang mendengarkan langsung memerintahkan Paspamres untuk menidaklanjuti keluhan dengan meminta nomor ponsel milik Kristina. Satu Paspamres berbadan tegap kemudian mencatat nomor ponsel perempuan tersebut.

"Tolong diminta nomor hape ibu ini," ujar Presiden Jokowi kepada Paspamres di hadapan Kristina.

Kepada awak media usai bertemu Jokowi, Kristina mengungkapkan agar kasus yang menimpa anaknya segera terselesaikan. Pasalnya dia telah lama menunggu keadilan karena pelaku pembunuhan anaknya masih berkeliaran bebas selama dua tahun terakhir.

"Tidak banyak harapan saya, mohon agar pelaku pembunuhan anak saya dapat segera diungkap polisi," ujar Kristina ditemui wartawan.

Kristina mengaku, pelaku pembunuhan anaknya bernama Johanes Gultom yang masih berusia 15 tahun. Anaknya, lanjut Kristina, dibunuh dengan luka 37 tusukan dan mata dicongkel.

"Anak saya Johanes merupakan anak lelaki satu satunya, kondisi ditemukan di daerah Tambak Bayang, Percut Sei Tuan pada tanggal 5 Agustus 2017. Kondisi ditemukan sangat tragis, matanya dicongkel dan ditusuk 37 di tubuhnya," ungkapnya.

Wanita yang beralamat di Jalan Perhubungan, Kecamatan Percut Sei Tuan ini mengungkapkan sudah berulang kali mendatangi pihak kepolisian, tapi kenyataannya pelaku pembunuhan anaknya belum juga terungkap.

"Saya sudah ke Polsek Percut Sei Tuan dan Polrestabes Medan, tapi kata polisi sabar dan sabar. Saya memohon agar Pak Jokowi segera menindaklanjuti keluhan saya," harapnya.

Berita terkait