Ambon - Titik panas yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan terpantau di Maluku sebanyak 87 titik.
Sebanyak 66 di antaranya tersebar di Pulau Seram, yakni Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Ambon, Oral Sem Wilar menjelaskan, 87 titik panas itu berada di hutan pada lima kabupaten di Maluku.
"Titik panas berpotensi terjadi kebakaran sehingga warga diminta untuk tidak membakar saat membuka lahan," ujar Wilar, Selasa 24 September 2019.
Dia menjelaskan, di Kabupaten Buru Selatan terpantau 10 titik panas, tersebar di Kecamatan Kepala, Namrole dan Air Buaya. Tingkat kepercayaannya berkisar 74 persen sampai 100 persen.
Titik panas cukup banyak, warga jangan membuka lahan dengan cara membakar
Sedangkan Kabupaten Buru ada 10 titik panas, tersebar di Kecamatan Waepak, Batubual dan Namlea.
"Untuk di Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan tidak terlalu banyak, terbaik di Pulau Seram pada dua kecamatan," katanya.
Dia merincikan, di Kabupaten Maluku Tengah, khusus Kecamatan Seram Utara Barat terdapat tujuh titik panas. Sedangkan Kecamatan Seram Utara 28 titik panas.
Di Kabupaten SBT di Kecamatan Bula, ada 31 titik panas. Yang paling kecil dari empat kabupaten tersebut, Kabupaten Kepulauan Tanimbar hanya satu titik panas.
Dengan begitu, warga di lima kabupaten diminta tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu, juga jangan membuang puntung rokok sembarangan.
"Titik panas cukup banyak, warga jangan membuka lahan dengan cara membakar," jelasnya.[]
