Tepian Danau Toba Jadi Lokasi Pembuangan Sampah

Kecamatan Horisan Haranggaol di sisi Danau Toba, jorok oleh sampah.
Sampah yang dibakar di tepian Danau Toba di Kecamatan Horisan Haranggaol, Kabupaten Simalungun. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Simalungun - Kecamatan Horison Haranggaol, satu dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara yang wilayahnya bersisian dengan perairan Danau Toba. Sudah pasti kawasan ini bisa menjadi destinasi wisata.

Namun sayangnya, kecamatan ini sepertinya tidak mendapat perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Simalungun. Selain jalanan menuju ke wilayah itu rusak parah, ternyata banyak sampah berserakan di sepanjang jalan.

Pantauan Tagar di lokasi, Kamis 27 Juni 2019 sekitar pukul 11.00 WIB, mulai dari simpang Kecamatan Haranggaol menuju tempat wisata yang ada di situ, terdapat sebanyak kurang lebih 10 titik tempat pembuangan sampah.

Selain sisa pemakaian dari rumah tangga, seperti plastik, kaleng, sisa-sisa makanan dan ada juga sisa pertanian kurang lebih 500-an botol racun pembasmi ulat dan hama yang biasa digunakan oleh petani.

Mirisnya lagi, setelah tiba di lokasi yang sempat viral di sosial media, terlihat bahwa sampah-sampah itu sudah hampir jatuh ke perairan Danau Toba dan dalam keadaan terbakar.

Camat SimalungunCamat Horisan Haranggaol, Sabolas Pasaribu. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Camat Horisan Haranggaol, Sabolas Pasaribu ketika ditemui di lokasi, mengaku tidak ada niat menjadikan lokasi itu sebagai pembuangan sampah. Namun karena sampah di daerahnya tidak diangkut terpaksa dibawa ke lokasi tersebut.

Membuang di sini bukan perintah sebenarnya. Saya hanya memerintahkan mencarikan tempat yang bisa membakar, guna mengurangi sampah

"Kita tidak pernah berniat membuat ini sebagai tempat pembuangan. Kita tidak punya niat sama sekali. Tapi karena banyak persoalan, kemarin di wilayah kita sampah yang sudah sampai sebulan tidak diangkut di Haranggaol. Jadi saya ambil tindakan untuk membakar sebagian," katanya.

Sabolas juga tidak mengetahui lokasi itu sejak kapan dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir. "Kalau sejak lama, saya tidak bisa komen. Karena saya juga baru menjadi camat. Kalaupun ada sampah yang sudah lama, saya berjanji akan membersihkan ini, kemungkinan besok," katanya.

Pria yang sudah bertugas sebagai camat selama empat bulan di Kecamatan Horisan Haranggaol ini menegaskan, awalnya dia hanya meminta dicarikan lokasi pembuangan.

"Membuang di sini bukan perintah sebenarnya. Saya hanya memerintahkan mencarikan tempat yang bisa membakar, guna mengurangi sampah. Tapi jangan dekat danau. Tapi ternyata yang menunjukkan lokasi salah, kita salah eksekusi," terangnya.

Dia juga mengaku pihaknya kekurangan anggaran yang mengatasi problem sampah. "Untuk truk pembuangan sampah hanya ada satu unit. Itu di Kecamatan Purba. Sementara di Haranggaol tidak ada. Truk kita tidak ada. Anggaran kita juga tidak ada. Terkait sampah ini tugas dari Kecamatan Purba," ungkapnya.

Dengan kejadian ini, Sabolas meminta warga agar tidak membuang sisa rumah tangga dan pertanian sembarangan, demi menjaga kebersihan di Kecamatan Horisan Haranggaol.

Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Oswal Damanik ditemui di lokasi yang sama, mengaku diutus Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun agar memerintahkan camat mengangkat sampah yang hampir jatuh ke Danau Toba.

"Dibersihkan lah ini, terus diangkat. Kami datang ke sini atas perintah kepala dinas, untuk menindaklanjuti informasi yang kami dapatkan dari kepala dinas, bahwa ada pembuangan sampah di pinggiran Danau Toba. Dan membina camat di sini supaya tidak terulang lagi seperti ini," katanya.[] 

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.