Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin menyampaikan sesuatu ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui perantara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Ujang merespons kunjungan Anies bertemu Fadli Zon di bilangan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis 14 Mei 2020. Pertemuan itu berlangsung saat Jakarta menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Apa yang dikerjakan politisi sudah tentu itu merupakan pergerakan politik. Silaturahmi politik," kata Ujang kepada Tagar, Jumat, 15 Mei 2020.
Baca juga:
- Anies Didesak Alihkan Rp 560 M Formula E untuk Covid-19
- Data 1,2 Juta KK Penerima Bansos Uang Pusat di Pemda
- Ridwan Kamil: Data Bansos Pusat dan Daerah Tak Sama
Ujang memandang kedatangan Anies ke Fadli Zon Library bermuatan politis dan wajar dilakukan sebagai orang yang memiliki jabatan politis. Ujang tak dapat menerka isi dari apa yang disampaikan Anies kepada Prabowo melalui Fadli, pasalnya di antara mereka sudah lama tak terjalin komunikasi yang tersiar ke publik.
Merupakan pergerakan politik
"Tentu isi pembicaraannya mereka berdua yang tahu. Tapi, saat ini kita tahu Anies juga sudah lama tak ketemu Prabowo," katanya.
Anies menyambangi museum mini milik Fadli Zon di Jalan Danau Limboto, Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis 14 Mei 2020. Dalam kesempatan itu, Fadli menunjukkan sejumlah koleksi yang dimilikinya di museum tersebut, di antaranya pedang era Kerajaan Majapahit dan lukiasn karya Misbach Tamrin.
Fadli juga memamerkan kunjungan Anies ke museum mini miliknya lewat akun Twitternya, @fadlizon. Di lokasi itu juga, Fali mengaku sempat bertukar pikiran dengan Anies selain memperlihatkan ragam barang koleksinya.
"Tadi diskusi juga soal Covid-19 selain soal Jakarta," kata Fadli melalui akun Twitternya, Kamis, 14 Mei 2020.
Dalam pertemuan tersebut, Ujang mengatakan tak menutup kemungkinan perbincangan keduanya membahas kontestasi pesta demokrasi yang akan disampaikan ke Prabowo. Kemungkinan itu, kata dia, terbuka mengingat Partai Gerindra memiliki keistimewaan sebagai partai peraih suara terbanyak nomor dua di Pemilihan Legislatif 2019. "Bisa juga Anies butuh dukungan Gerindra," kata Ujang. []