Tembok Roboh, Siapa Tanggung Jawab Petani Tegal Tewas?

Polsek Sumurpanggang, Tegal, sedang menyelidiki kasus robohnya tembok Perumahan yang menewaskan petani di daerah itu.
Foto: Lokasi tembok perumahan yang roboh dipasangi garis polisi‎, Jumat 19 Juli 2019. (Foto: Antara/Farid Firdaus)

Tegal - Kepolisan Sektor (Polsek) Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah, sedang menyelidiki kasus robohnya tembok Perumahan Ndalem Kinasih yang menewaskan petani di daerah tersebut, pada Jumat, 19 Juli 2019.

Akibat insiden itu, ‎Wasmun, 81 tahun, seorang petani di Kelurahan Sumurpanggang, tewas setelah tertimpa tembok perumahan yang roboh. Pihak kepolisian menduga adanya unsur kelalaian dalam peristiwa nahas itu.

Kapolsek‎ Sumurpanggang Kompol Suwartoyo mengatakan penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab robohnya tembok sehingga seorang warga kehilangan nyawa.

"Hasil penyelidikan, tembok berusia 10 tahun. Penyebab roboh masih kita dalami, apakah kontruksinya tidak sesuai bestek atau bagaimana," kata Suwartoyo kepada Tagar, Jumat, 19 Juli 2019.

Katanya sempat ada angin, terus tahu-tahu ada suara 'bruk'. Sempat dikira ada gempa, pas dicek ternyata tembok roboh dan menimpa orang‎.

Menurutnya, penyebab pasti robohnya tembok masih didalami karena sebelum kejadian tidak ada angin kencang. Tembok‎ yang konstruksinya terlihat masih kokoh itu tiba-tiba roboh. “Kondisi saat itu tidak ada angin kencang," ujarnya.

Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan untuk memastikan penyebab insiden itu, diantaranya pihak keluarga (petani nahas itu) dan petugas keamanan di Perumahan Ndalem Kinasih, lokasi kejadian. "Keluarga dan piket satpam kami mintai keterangan," kata Suwartoyo.

Petugas keamanan perumahan Topik, 48 tahun, mengatakan kondisi tembok tidak terlihat ada keretakan sebelum roboh. 

"Kalau menurut warga yang sudah lama di sini, (usia tembok)10 tahunan," katanya saat ditemui Tagar, Jumat, 19 Juli 2019.

Tentang kejadian itu, Topik berujar, rekannya yang sesama petugas kemanan yang bertugas saat kejadian dan seorang warga perumahan dimintai keterangan di Mapolsek Sumurpanggang. 

"Teman saya yang diperiksa. Kalau saya harusnya jaga malam, tapi karena ada kejadian‎ ini saya ditelpon dan berangkat," ucapnya.

Topik sebelumnya juga mengutip keterangan warga yang pertama kali mengetahui kejadian yang menyatakan seperti ada angin sebelum tembok roboh.

"‎Katanya sempat ada angin, terus tahu-tahu ada suara 'bruk'. Sempat dikira ada gempa, pas dicek ternyata tembok roboh dan menimpa orang‎," ujarnya.

‎Pantauan Tagar, Jumat sore, 19 Juli 2019, lokasi kejadian sudah dipasangi garis polisi. Tembok yang roboh memiliki tinggi sekitar dua meter dan panjang sekitar 40 meter. Reruntuhan tembok yang membatasi perumahan dengan areal pesawahan itu tampak masih berserakan.‎ []

Baca juga:

Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.